Pandemi di Pariaman Telah Berkurang, Masyarakat Diminta Tetap Disiplin Prokes -->

Iklan Atas

Pandemi di Pariaman Telah Berkurang, Masyarakat Diminta Tetap Disiplin Prokes

Kamis, 12 Agustus 2021
Walikota Pariaman, Genius Umar saat diwawancarai terkait pandemi Covid-19 di kota yang dipimpinnya. (ist)

Pariaman - Sekarang pandemi virus corona atau Covid-19 di Kota Pariaman sudah  berkurang. Bahkan banyak desa, yang tadinya zona merah, kini telah berubah dan sudah banyak yang hijau. 


Kondisi terkini tentang daerah berjuluk 'Kota Tabuik' itu diungkapkan Walikota Pariaman, Genius Umar kepada wartawan, Rabu (10/8). 


Genius berharap, pandemi terus berkurang, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal. Termasuk aktivitas belajar mengajar di sekolah. 


Sehubungan itu, Walikota itupun mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan, yaitu menghindari kerumunan, memakai mas ker dan sering-sering mencuci tangan.


Dia yakin, dengan disiplinnya masyarakat, apa yang diharapkan, bakal terwujud. Jadi, untuk itu penting sekali penerapan protokol kesehatan. "Ya, buat sementara mari kita kurangi mobilitas. Kita perbanyak saja kegiatan di rumah," ulasnya. 


Genius mengakui, ada beberapa titik kerawanan di Kota Pariaman. Salah satunya adalah penyelenggaraan pesta perkawinan atau acara-acara 'baralek.' Sekaitan itu, dia selaku pemerintah daerah, selalu mengingatkan kepada masyarakat supaya menjaga protokol kesehatan.


Sebelumnya diberitakan, dengan telah berkurangnya pandemi, Pemerintah Kota Pariaman kembali mengizinkan sekolah-sekolah untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka, namun  dengan catatan harus sesuai protokol kesehatan. 


Guna menghindari terjadinya kerumunan, jumlah siswa di kelas dibatasi, yaitu hanya 50 parsen. Begitu pula dengan jam belajarnya, pun dipangkas hing ga 50 parsen dari jam yang seharusnya.


Terkait hal tersebut, pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman menginstruksikan supaya kegiatan tatap muka dengan siswa di sekolah dijadwalkan secara baik, yaitu sebagian belajar di sekolah. Sementara sebagiannya lagi belajar di rumah. 


Siswa yang hari ini belajar di rumah, yaitu membahas dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru di sekolah, keesokannya giliran merek pula untuk mengikuti proses belajar mengajar secara tatap muka. (*)