Presiden Joko Widodo Minta Harga PCR Diturunkan -->

Iklan Atas

Presiden Joko Widodo Minta Harga PCR Diturunkan

Senin, 16 Agustus 2021

 

(detikcom)


Jakarta - Mahalnya tes PCR di Indonesia jadi sorotan. Bahkan, Presiden Joko Widodo sampai harus turun tangan memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menyesuaikan harga tes PCR di Indonesia.


Siang kemarin, Jokowi meminta agar harga tes polymerase chain reaction (PCR) diturunkan ke kisaran Rp450-550 ribu. Jokowi juga meminta agar tes PCR hasilnya bisa dikeluarkan lebih cepat, cukup 1x24 jam.


Jokowi juga menilai penurunan harga PCR ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah orang yang dites.


"Saya sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes PCR berada di kisaran antara Rp 450.000 sampai Rp 550.000," kata Jokowi dalam keterangannya melalui kanal YouTube Setpres, Minggu (15/8/2021) sebagaimana dikutip detikcom.


Mahalnya tes PCR di Indonesia sampai membuat pengusaha ikut mencari cara agar tes PCR di Indonesia bisa terjangkau harganya. Salah satunya adalah dengan menempuh jalur impor PCR dengan beberapa negara produsen di dunia.


Hal ini dilakukan Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional (Inaca).


Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Denon Prawiratmadja pencarian PCR murah ke luar negeri dilatarbelakangi masih mahalnya tes PCR di Indonesia. Menurut Denon hal ini juga dikeluhkan masyarakat.


"Kami berusaha mencari perangkat tes PCR yang harganya murah dengan kualitas baik dan nantinya dapat membantu meringankan beban masyarakat yang ingin terbang," ujar Denon dalam keterangannya.


Tes PCR sendiri bukan cuma digunakan sebagai alat testing virus Corona saja. Tes ini juga menjadi salah satu syarat bagi masyarakat untuk naik pesawat terbang.


Yang jadi masalah saat ini, banyak masyarakat keberatan untuk naik pesawat. Apalagi bila tes PCR harganya lebih mahal daripada tiket pesawat.


"Kami mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat yang intinya menyatakan bahwa harga tes PCR di sini masih mahal, bahkan bisa lebih mahal dari harga tiket pesawat," ungkap Denon yang juga merupakan Ketua Umum Inaca.


Denon menyatakan ada beberapa negara produsen yang sedang didekati untuk impor PCR tersebut. Seperti misalnya India, Jepang dan beberapa negara lain.


"Kami harus bergerak cepat karena banyak juga negara lain yang mencari PCR di pasar dunia. Kami berharap tidak lama lagi akan mendapatkannya," ujar Denon. (*)

sumber: detikcom