Operasi Patuh Toba 2021, Kapolres : 100 Persen Tindakan Simpatik Humanis -->

Iklan Atas

Operasi Patuh Toba 2021, Kapolres : 100 Persen Tindakan Simpatik Humanis

Senin, 20 September 2021

Kapores Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan, SIK MH saat memimpin Apel Gelar Pasukan di Mapolres setempat, Senin (20/9/2021).

Labuhanbatu, fajarsumbar.com - Selama 14 hari, mulai tanggal (20/9) sampai (3/10) kepolisian jajaran Polda Sumatera Utara melaksanakan operasi Patuh Toba 2021.


Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan, SIK MH dalam amanatnya saat memimpin Apel Gelar Pasukan di Halaman Mapolres setempat menyampaikan beberapa poin yang ditekankan dalam pelaksanaan operasi Patuh Toba 2021 diantaranya :


1. Memerikan edukasi protokol kesehatan dan tertib berlalu lintas pada masyarakat melalui kegiatan sosial pembagian masker dan pemasangan stiker yang mengajak masyarakat memakai masker.


2. Laksanakan kegiatan dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk menciptakan rasa simpati kepada Polri.


3. Laksanakan kegiatan dengan penyuluhan tentang penerapan protokol kesehatan dan cara aman dalam berlalu lintas.


4. Tidak melaksanakan razia maupun memeriksa surat-surat kenderaan bermotor ataupun tindakan lainnya yang membuat masyarakat menjadi tidak simpatik.


"Saya berharap kepada personel yang akan melaksanakan tugas pada Operasi Toba 2021 untuk bekerja secara profesional, bermoral dan humanis untuk mendapatkan simpati dari masyarakat sehingga operasi ini dapat berjalan tertib, lancar dan mendapatkan keberhasilan. Tingkatkan kewaspadaan diri para personel dalam bertugas dengan tetap mengantisipasi segala bentuk teror dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," sebutnya.


Dalam operasi ini, kata Kapolres, melibatkan personel Polda Sumut sebanyak 1.295 dengan rincian 100 dari Satgas Polda dan 1.195 dari Satgas kewilayahan.


Pola operasi yang awalnya 80 persen kegiatan preemtif dan preventif, serta 20 persen penegakan hukum, sesuai dengan surat telegram Kapolri nomor ST/855/IX/OPS.1.3/2021 tanggal 15 September 2021 tentang cara bertindak (CB) pada Operasi Kepolisian Kewilayahan Patuh 2021 dirubah menjadi 100 persen tindakan simpatik humanis kepada masyarakat untuk meningkatkan kepercayaan kepada Polri dalam upaya penanggulangan covid-19.


"Oleh karena itu, berikan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pada saat melaksanakan kegiatan operasi patuh toba 2021. Walaupun pandemi covid-19 di Indonesia dan Provinsi Sumatera pada beberapa Minggu mulai membaik dengan menurunnya angka konfirmasi positif, meningkatnya angka kesembuhan dan turunnya angka meninggal dunia akibat covid, namun kita tidak boleh lengah dalam penanganan ini," katanya.


Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2020 jumlah kejadian Laka Lantas sebanyak 6.083, dalam hal ini terjadi trend penurunan sebanyak 497 kejadian atau sebesar 7.55 persen bila dibandingkan pada tahin 2019.


Kejadian Laka Lantas yang mengakibatkan korban meninggal dunia pada tahun 2020 berjumlah 1.670 dalam hal ini juga terjadi penurunan sebanyak 61 kejadian atau sebesar 3.52 persen bila dibandingkan tahun 2019.


Kejadian Laka Lantas yang mengakibatkan korban luka ringan pada tahun 2020 sebanyak 6.511 dalam hal ini juga mengalami trend penurunan sebanyak 928 atau sebesar 11.40 persen dibandingkan tahun 2019.


Kerugian materil Laka Lantas pada tahun 2020 sebesar Rp. 13.825.120.000, hal tersebut menunjukan bahwa terjadi trend kenaikan sebanyak Rp. 75.645.000 atau sebesar 0.55 persen dibandingkan tahun 2019. 


Penindakan tilang pada tahun 2020 sebesar 92.099, dalam hal ini juga terjadi trend penurunan tilang sebanyak 162.608 atau sebesar 63.84 persen bila dibandingkan tahun 2019.


Penindakan teguran sebanyak 158.353 dan terjadi trend penurunan 43.268 atau sebesar 21.46 persen dibandingkan tahun 2019.


"Adapun sasaran operasi patuh toba 2021 yakni para pelaksana operasi mampu mengantisipasi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan serta gangguan nyata yang berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran Lalulintas, bahkan terjadinya kecelakaan lalulintas. Selain itu, pada situasi pandemi covid-19 saat ini, diharapkan para pelaksana operasi mampu memberikan edukasi serta mengantisipasi tempat yang berpotensi menjadi tempat penyebaran covid-19," jelasnya. (Randi)