Pengamat Sosial UNP Beberkan Antisipasi Stadium Kejahatan Seksual Anak -->

Iklan Atas

Pengamat Sosial UNP Beberkan Antisipasi Stadium Kejahatan Seksual Anak

Minggu, 21 November 2021


Padang, FajarSumbar.Com -  Aksi demi aksi kejahatan seksual terhadap anak terus menggejala di lingkungan sosial kita, khususnya di Sumatera Barat.


Dalam tiga bulan terakhir ini dari penelusuran jejak digital di media online Sumbar, sudah terungkap 4-5 kasus kekerasan seksual.


Kasus sodomi oleh Guru di Agam, kasus pelecehan seksual oleh guru madrasah di Padang Panjang, Kasus bapak 'rutiang' di Solok, kasus pemerkosaan berjamaah di Padang dan terakhir dalam waktu berdekatan muncul kasus sodomi oleh seorang ustad alias guru mengaji pada muridnya.


Ibarat gunung es kasus kejahatan seksual oleh predator anak, sebenarnya bisa banyak, sebab hanya beberapa kasus saja yang terungkap dan dilaporkan ke pihak berwajib.


Sementara diprediksi para predator lain terus bergerak dan menambah korban-korban baru.


Dilihat dari sisi faktor munculnya kasus ini, adalah bersifat multivariabel, dalam kamus studi sosiologi tentang penyimpangan tidak ada sebab terjadi penyimpangan tersebut secara tunggal, termasuk penyimpangan seks.


Ada faktor internal dan eksternal yang berkontribusi kepada terjadinya sebuah kasus. Masalah kekaburan norma (anomie), pengetahuan dan penyerapan nilai dan sebagainya dianggap sebagai faktor internal.


Di sisi lain secara eksternal; kondisi lingkungan yang tak sehat secara sosial, masalah ekonomi, lemahnya pengawasan akan selalu dan sebagainya menjadi faktor penyebab lain.


Selain itu, secara kelembagaan sosial terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat Sumatera Barat (Minangkabau), yang menggeser kekuatan keluarga kaum (ektended family) menjadi keluarga inti (nuclear famiiy), sehingga pengawasan yang selama ini terjadi secara bersama, hilang digantikan oleh pengawasan yang terbatas hanya pada orang tua. (*)