Resepsi Milad 98 Tahun Diniyyah Puteri Bertabur Penghargaan -->

Iklan Atas

Resepsi Milad 98 Tahun Diniyyah Puteri Bertabur Penghargaan

Senin, 01 November 2021
Fauziah Fauzan menyerahkan penghargaan untuk santri yang memiliki hafalan Alquran sebanyak 30 juz. (mus) 


Padang Panjang, fajarsumbar.com – Ada puluhan orang yang menerima penghargaan di Resepsi Milad ke-98 Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat. Mereka berasal dari kalangan santri, guru, dan karyawan.

 

Penghargaan atas prestasi yang diraih itu, ada berskala internal perguruan, ada pula prestasi nasional yang diumumkan di Aula Zainuddin Labay El-Yunusy Perguruan Diniyyah Puteri, Senin (1/11/21), disaksikan ratusan pasang mata yang menghadiri resepsi.

 

Terlihat hadir langsung pada acara adalah Asisten I Sekdaprov Sumbar Devi Kurnia mewakili Gubernur Buya H. Mahyeldi Ansharullah, Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran beserta jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Padang Panjang Mardiansyah, utusan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumbar, majlis guru, karyawan, dan para santri.

 

Sedangkan hadir secara virtual dan turut memberi sambutan di antaranya Anggota DPR Lisda Hendrajoni, Anggota DPD RI Emma Yohana, Pengusaha Nasional Nurhayati Subakat, Ketua Yayasan Rahmah El-Yunusiyah Prof. Dr. Nadirman Haska, dan Duta Besar Indonesia untuk Afghanistan Arif Rahman.

 

Ada puluhan alumni dan keluarga besar Diniyyah Puteri yang juga mengikuti resepsi secara virtual, termasuk mitra kerja sama yang berdomisili di Amerika Serikat, Jepang, Maroko, Mesir, Malaysia, dan Australia.

 

Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan El-Muhammady dalam eksposnya mengatakan, lembaga pendidikan yang didirikan Rahmah El-Yunusiyyah pada 1 November 1923 itu bertekad menciptakan sejuta guru untuk Indonesia, melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada, termasuk Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) yang dikenal memiliki banyak keunggulan dibanding lembaga pendidikan sejenis.

 

Selain guru, Diniyyah Puteri juga bertekad mendidik calon-calon teknokrat, dokter, politisi, pengusaha, dan ahli yang dibutuhkan untuk mensejahterakan umat manusia. ‘’Para santri Diniyyah Puteri juga kita persiapkan menjadi istri-istri pejabat negara, pengusaha, politisi, pakar, dan sebagainya yang menguasai, memahami dan mengamalkan Alquran beserta Sunnah dengan baik,’’ ujarnya.

 

Untuk mewujudkan impian besar itu, menurut Fauziah, Diniyyah Puteri telah melakukan persiapan dengan matang, di antaranya penerapan QUBA Curriculum, yakni aplikasi kurikulum berbasis Quran Sunnah, Qalbu, Brain, dan Attitude. Fasilitas pendukungnya adalah divisi-divisi otonom, studi komparatif yang hingga kini sudah tembus 28 negara, 48 jenis program ekskul, 47 jenis sains, dan sarana pendidikan yang cukup.

 

Menurutnya, Rahmah yang mendirikan Diniyyah Puteri ketika masih berusia 23 tahun, memiliki komitmen kuat dan berkontribusi besar untuk kejayaan bangsa ini, sejak dari masa penjajahan sampai kepada perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.

 

‘’Rahmah memang belum ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional, tapi kiprahnya nyata dalam perjuangan kemerdekaan, mengajarkan toleransi, mendukung Sumpah Pemuda 1928, mendirikan dan memimpin Batalyon Merapi, orang yang pertama mengibarkan bendera Merah Putih di Kota Padang Panjang, doktor pertama dari Universitas Al-Azhar Kairo, inisiator wanita kuliah di Al-Azhar, dan sebagainya,’’ kata Fauziah.

 

Dukungan

Tekad Diniyyah Puteri di bawah kepemimpinan Fauziah menciptakan sejuta pendidik untuk Indonesia, mendapat dukungan dari Ketua Yayasan Rahmah El-Yunusiyyah Prof. Dr. Nadirman Haska.

 

‘’Diniyyah Puteri konsisten mendidik calon pendidik tangguh. Program pendidikan kita sudah jelas arah dan tujuannya. Kendati saat ini pesantren bertumbuhan, tapi tetap saja tidak menyamai konsep pendidikan yang dianut Diniyyah Puteri, sesuai cita-cita besar Rahmah El-Yunusiyyah,’’ katanya.

 

Walikota Fadly pada kesempatan resepsi milad mengaku sangat terharu dengan lompatan kemajuan Diniyyah Puteri. Dia percaya, kiprah lembaga pendidikan ini tidak akan berhenti, tetapi terus melangkah maju dan semakin mengharumkan nama Kota Padang Panjang, baik dalam skala nasional maupun internasional.

 

Kontribusi Diniyyah Puteri, katanya, sangat luar biasa untuk kota Serambi Mekah dan Indonesia, terutama dalam hal menciptakan pemimpin atau istri pemimpin, pendidik pencipta generasi emas bangsa yang cerdas, terampil, berkarakter, dan penjaga bangsa.

 

‘’Prestasi Diniyyah Puteri amat luar biasa. Konsep pendidikannya adaptif dalam memajukan Islam, bangsa, dan menciptakan generasi Qurani yang menguasai teknologi, generasi penerus yang brilian. Diniyyah Puteri juga mencetak para pendidik yang luar biasa hebat,’’ kata Fadly.

 

Kebanggaan juga diungkapkan gubernur Sumbar melalui Asisten I Setdaprov Devi Kurnia. Diniyyah Puteri, katanya, selalu menatap ke depan dan tidak pernah mundur dalam mencetak perempuan-perempuan hebat seperti Rasuna Said, Aisyah Gani yang jadi tokoh bangsa Malaysia, Aisyah Amini, Nurhayati Subakat, Ema Yohana, dan lain-lain.

 

‘’Tirulah Diniyyah Puteri yang selalu optimis dan terus bekerja untuk kejayaan bangsa. Diniyyah telah memberi kontribusi nyata untuk meningkatkan pengetahuan dan kejayaan peradaban bangsa, khususnya di Minangkabau. Ini jelas amat membanggakan,’’ ujarnya.

 

Penerima penghargaan

Resepsi 98 Tahun Perguruan Diniyyah Puteri kemarin, juga memiliki makna tersendiri, khususnya bagi keluarga besar lembaga pendidikan khusus anak perempuan yang berpusat di Kota Padang Panjang itu. Ada banyak penghargaan yang diberikan pimpinan perguruan bersama ketua yayasan.

 

Penghargaan Tahfidz untuk santri yang memiliki hafalan 30 juz Alquran diberikan kepada Puti Rinai Bening Sameto, Siti Wardatul Jannah, Hilwa Razika Ramadhani, Adinda Zamri, Putri Salsabila Anabel, Cut Hafiza, dan Anan Ramadhani.

 

Sedangkan Penghargaan Literasi diberikan kepada Fazatil Husainah karena menjadi Juara II Nasional Sayembara Hari Santri ke-7 yang diadakan Kementerian Agama RI, pada Perlombaan Menulis Surat untuk Presiden dan Menteri Agama. Husainah juga masuk nominasi sepuluh besar nasional pada Sayembara Karya Tulis yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

 

Syakira Illonaiqvel memperoleh penghargaan karena berhasil menjadi santri terbaik 2021 yang aktif menulis di media massa cetak lokal. Sedangkan Aisah Bulan (semester 5), Nur Anija Hasibuan (semester 5), dan Dina Fitri (SMP Diniyyah Puteri) memperoleh penghargaan karena menjadi juara favorit pada MTQ dan MSQ IAIN Batusangkar berskala nasional.

 

Empat karyawan juga memperoleh penghargaan karena prestasi yang mereka raih, yaitu Arianto yang menjadi juara I tantangan implementasi pendampingan berstruktur, kerjasama Ruang Guru dan Padang Panjang. Ainul Mardhiyah menjadi juara II cipta karya cerpen nasional yang diselenggarakan ISI Padang Panjang dan peserta terbaik II workshop karya tulis Bung Hatta yang diselenggarakan Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi.

 

Fitri Atul Aini menjadi juara II lomba puisi virtual tingkat Sumbar yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, dan Ra’an Shalihan menjadi inovator teknologi yang melatih dan membimbing santri pada pembuatan robot karya santri tahun 2020-2021.

 

Sementara karyawan yang berhasil menyelesaikan studi lanjutan juga memperoleh penghargaan perguruan, yakni sepasang suami istri yang merupakan dosen STIT Rahmah El-Yunusiyyah yang berhasil menyelesaikan pendidikan doktor (S.3) atas nama Dr. Juliwis Kardi dan Dr. Laili Ramadhani.

 

Penerima penghargaan berikutnya adalah  Indra Lugiono, Lc, MA., Yusneli Safari, M.Pd, Siska Margareta, M.Pd., dan Syarifah Aini, S.Ag., M.Pd. (rel/mus)