Subuh Mubarak UNP; Pengembangan IPTEK untuk Pembangunan SDM Unggul -->

Iklan Atas

Subuh Mubarak UNP; Pengembangan IPTEK untuk Pembangunan SDM Unggul

Jumat, 12 November 2021
Subuh Mubarak UNP, bersana ustat virtualUstaz. H. Aam Abdussalam secara virtual


Padang, fajarsumbar.com -  Kegiatan subuh mubarak Universitas Negeri Padang (UNP) dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini, dilaksanakan secara virtual, karena pandemi Covid-19, namun sebelumnya dilaksanakan secara tatap muka di Masjid Kampus UNP Air Tawar Padang, Jumat (12/11/2021).


Subuh mubarak kali ini, dengan materi dinyatakan ilmu pengetahuan dan teknologi sesungguhnya bersumber di dalam Alquran.


Wakil Rektor III UNP Drs. Hendra Syarifuddin, M.Si. Ph.D. mengemukakan hal itu dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak UNP yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial UNP secara virtual dan diikuti oleh pimpinan dan sivitas akademika, Jumat pagi (12/11/2021).


Pada kesempatan itu, Wakil Rektor III Drs. Hendra Syarifuddin, M.Si. Ph.D. menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesediaan Ustaz Dr. H. Aam Abdussalam, M.Pd. yang juga dosen Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak UNP yang diselenggarakan secara virtual.


Sementara itu, Ustaz Dr. H. Aam Abdussalam, M.Pd. dalam ceramahnya dengan topik "Pengembangan IPTEK untuk Pembangunan SDM yang Unggul dalam Perspektif Alquran".


Menurutnya, bahwa Alquran ternyata mencatat tentang ilmuwan yang hebat dan luar biasa, namun tetap berakhlak mulia yang selalu mengakui bahwa kehebatan dirinya sebagai bagian kecil saja dari Allah.


"Akan tetapi di dalam Alquran juga dikisahkan tentang Qarun yang hebat ilmunya sehingga menjadi seorang yang kaya raya tetapi memiliki sikap yang sombong. Dan hal ini perlu menjadi iktibar bagi kita," jelas Ustaz Dr. H. Aam Abdussalam.


Ia juga menyampaikan bahwa pengembangan ilmu atau riset juga ditunjukkan dalam kisah Nabi Ibrahim dalam mencari dan terus mencari Tuhan seperti kisahnya dalam pencarian Tuhan tersebut melalui pengamatan bintang, bulan, matahari dan dibimbing bereksperimen.


"Pembelajaran yang komprehensif dan integratif dalam pendidikan, Islam adalah melalui pengamatan dan pengukuran kebenaran rasional empiris, pengamatan dan pengukuran rasional empirik transenden, pengamatan dan pengukuran rasional empirik teologis," kata Ustaz yang juga Ketua Umum Asosiasi Dosen Pendidikan Islam Indonesia itu.


Dijelaskan, manusia perlu menerapkannya dalam kehidupan nyata, menegakkannya dalam sistem peraturan, dan menjaga keseimbangan yang telah ditatanya.


"Ilmu itu tidak hanya berujung pada kesimpulan-kesimpulan saja atau bukan semata untuk memahami karakter alam, tetapi harus mewujudkan misi utama untuk mengagungkan Allah," imbuhnya. (Rdz/rel)