Wako Fadly Amran Pamerkan Inovasi Padang Panjang di IGA 2021 -->

Iklan Atas

Wako Fadly Amran Pamerkan Inovasi Padang Panjang di IGA 2021

Jumat, 26 November 2021
Walikota Fadly Amran didampingi Ketua dan Wakil Ketua DPRD Padang Panjang menjelaskan tentang manfaat inovasi di Ajang IGA 2021


Padang Panjang, fajarsumbar.com  - Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memulai tahapan penilaian Innovative Government Award (IGA) 2021. 


Acara ini digelar untuk memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang dianggap berinovasi dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.


Pemerintah Kota Padang Panjang untuk tahun ini, masuk dalam penilaian tahap ketiga. 


Dalam penilaian itu, di depan Plh. Kepala BPP Kemendagri, Eko Prasetyanto Purnomo Putro, walikota, Fadly Amran memamerkan berbagai inovasi unggulan yang dimiliki Pemko Padang Panjang. Seperti, Semarak Desa Wisata Kubu Gadang, Smart Water Management System, Publis (Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial) dan Rachel (Remote Area Community Hotspots for Education).


“Semua elemen di Padang Panjang, terutama di OPD berkomitmen untuk berlomba dan berkompetisi secara positif memunculkan inovasi-inovasi terbaik sesuai urusan dan kewenangan masing-masing. Ini sebagai upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Kami di Padang Panjang memiliki motto Padang Panjang Balomba Inovasi, dengan tagline sebagai penyemangat bagi kita untuk berinovasi di Padang Panjang adalah ‘Berinovasi atau Tersisih’.  Sebuah tagline yang menyiratkan sebuah pilihan yang tegas, bahwa berinovasi adalah sebuah keniscayaan untuk memenangkan kompetisi di masa depan,” terang Wako Fadly saat memaparkan presentasinya di ruang sidang utama Gedung A Lantai 3 Kementerian Dalam Negeri, Kamis (25/11).


Walikota Fadly yang  didampingi Ketua DPRD, Mardiansyah, A. Md, Wakil Ketua DPRD Yulius Kaisar dan Imbral, S.E, Kepala Bappeda, Rusdianto, SIP, MM mengatakan, jumlah inovasi yang dilaporkan dalam IGA 2021 adalah 89 inovasi. Terdiri dari 16 inovasi tata kelola pemerintahan, tujuh inovasi kewenangan daerah dan 66 Inovasi pelayanan publik. 


Dalam presentasi itu, walikota menjelaskan  beberapa inovasi unggulan dari Padang Panjang. Salah satunya Smart Water Management System (SWMS). Inovasi ini merupakan aplikasi pintar yang dibangun dan dikembangkan PDAM Padang Panjang berbasis Internet of Things (IoT) dengan kelebihan pada investasi dan biaya pemeliharaan yang relatif sangat kecil. 


syecara teknis aplikasi pintar ini memantau kondisi alur pengolahan dan pengontrolan air secara real time dengan sensor yang terpasang. Sensor tersebut mampu mendeteksi perilaku air, suhu, jarak, tekanan bahkan kebocoran pipa. 


Berdasarkan data tersebut, Tim Teknis PDAM langsung bisa bergerak cepat mengambil tindakan yang diperlukan. Misalnya mematikan dan menghidupkan pompa dari jarak jauh.

 

“Dampak positif dengan diterapkannya inovasi SMWS ini, menurunnya biaya operasional lapangan PDAM, menurunnya angka keluhan pelanggan. Adanya efektivitas dan efisiensi waktu dalam penanganan kerusakan atau kendala teknis di lapangan. Taglinenya adalah Mengubah Kerja Keras Menjadi Kerja Cerdas,” jelas Fadly.

 

Juga ada inovasi Publis (Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial) yang digagas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebagai salah satu bentuk upaya pengembangan literasi untuk kesejahteraan masyarakat. 


Dengan inovasi ini, Perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) tidak lagi hanya menyediakan buku dan bahan bacaan lainnya. Tetapi lebih jauh dari itu, mereka memainkan peran pemberdayaan masyarakat. Pada Perpustakaan dan TBM yang telah menerapkan Publis, dilakukan pelatihan ketrampilan kepada masyarakat dari bahan bacaan yang mereka dapatkan di Pustaka/TBM.

 

Sedangkan inovasi  Semarak Desa Wisata Kubu Gadang yang lahir dari gagasan generasi muda dimotori Yuliza Zen, seorang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional untuk mengenalkan kampung kecil mereka ke dunia luar. 


Desa Kubu Gadang, memiliki keindahan alam yang elok dengan nuansa pedesaan yang masih alami. Ditambah dengan nilai-nilai adat dan tradisi yang masih dipegang kuat dalam kehidupan sehari-hari warganya. 


“Potensi dan nilai tersebutlah yang ‘dijual’ oleh anak-anak muda kreatif yang tergabung dalam Pokdarwis Kubu Gadang sebagai sebuah destinasi wisata baru di Kota Padang Panjang. Destinasi ini tumbuh pesat, bahkan pada tahun 2020 dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik di Sumatera Barat,” ucapnya.


Sementara inovasi Rachel yang berangkat dari permasalahan yang muncul di tengah pandemi Covid-19, terutama terkait dengan kebijakan sistem belajar jarak jauh (dalam jaringan/daring). Kondisi tersebut awalnya dikeluhkan para orang tua siswa, karena sistem belajar daring membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk kuota data internet. Sementara kebanyakan mereka berasal dari kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

 

“Pada saat itu, Tim Robotik SMPN 6 mencoba mengembangkan proses pembelajaran, termasuk penyampaian materi pembelajaran jarak jauh yang bisa diakses tanpa paket data internet. Melalui inovasi Rachel ini, SMP 6 menempatkan enam unit pemancar portable beserta alat repeater penguat di beberapa titik strategis dengan pemancar utama berada di SMP 6. Para siswa yang berada pada radius sekitar pemancar portable ditempatkan, dapat mengakses materi pembelajaran melalui perangkat mereka secara gratis tanpa paket kuota internet. Inovasi ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari para orang tua siswa karena mampu meringankan beban pengeluaran mereka secara finansial,” papar Fadly.


Wako Fadly optimis inovasi unggulan Kota Padang Panjang ini sangat memungkinkan untuk direplikasi dan diaplikasikan instansi atau daerah lain. “Mohon doanya untuk masyarakat semua agar Kota Padang Panjang bisa jadi yang terbaik dalam penilaian IGA 2021 ini,” pungkasnya. 


Sementara Ketua DPRD Mardiansyah mengatakan, DPRD sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan daerah, bersama kepala baerah komit dan mendukung inovasi daerah.


“Dengan inovasi akan meningkatkan layanan publik, dapat meningkatkan pendapatan daerah, dan juga kesejahteraan masyarakat. Selain itu, inovasi dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan ekonomis waktu, tenaga, biaya dan sumberdaya lainnya,” terang Mardiansyah. (syam)