Blank Spot Signal, Warga Buluh Kasok Butuh Jalan Aspal Guna Mendongkrak Perekonomian Warga -->

Iklan Atas

Blank Spot Signal, Warga Buluh Kasok Butuh Jalan Aspal Guna Mendongkrak Perekonomian Warga

Minggu, 16 Januari 2022
Jalur ambrol di Kampaan Botuang Jorong Buluh Kasok


Kabupaten Lima Puluh Kota, fajarsumbar.com, - Bertolak dari Kota Payakumbuh dengan maksud untuk kembali mencoba menelusuri kawasan paling ujung pemkab Lima Puluh Kota di wilayah kerja Camat Harau, yakni kawasan Jorong Buluh Kasok yang berbatas langsung dengan provinsi Riau. Memasuki nagari Batu balang arah ke taram ada pertigaan dengan penunjuk arah Pilubang dan Buluh Kasok, motor bututku bertolak menuju Jorong Buluh Kasok, sembari memandangi fitur android untuk melihat signal HP.


Untuk pembaca ketahui, daerah ini sangat sejuk, udaranya dingin karena hawa perbukitan dan hutan, sepanjang jalan kita dapati pemandangan alam yang masih asri, diselingi pemukiman warga yang masih jarang. Air sungainya pun masih jernih dihiasi ikan yang bermain di bebatuan yang bisa terlihat langsung dengan kasat mata. Hutan disini tampak ditumbuhi tanaman warga, berupa pohon karet, sawit, gambir, manggis dan palawija. Perkebunan warga disini tampak berupa jagung ayam, serta persawahan di seputaran kampung Napa.


Awalnya kita menempuh jalanan aspal beton di jorong Pilubang hingga objek wisata alam syariah Torang hingga objek wisata Selaguri. Disini masih ada jalan aspal, namun setelahnya sudah beralih ke jalan kerekel. Di kawasan ini masih ada signal HP, beberapa meter setelah itu terjadi blank spot signal (kondisi dimana suatu tempat tidak tersentuh sinyal komunikasi timbal balik). Hingga akhirnya sampai di kawasan bernama Napa usai menempuh sebuah jembatan papan yang mulai rapuh dimakan usia. Sebelumnya, di kawasan Kampaan Botuang terdapat jalan yang abrol diperkirakan karena kerukan saat banjir melanda kawasan ini. Jalur transportasi dialihkan melewati lahan warga setempat. Di kawasan Napa ini terdapat kantor pemerintahan jorong dan puskesmas dan pasar Hambat (buka pukul 9 hingga pukul 2 siang), berdiri. Di lokasi ini mulai keluar sinyal, satu hingga dua garis.


Penelusuran kulanjutakan hingga ke rumah Kepala jorong Buluh Kasok usai bertanya dengan salah seorang tokoh masyarakat yang ada di Pasar Hambat. Kami sampai di kawasan Taeh jorong Buluh Kasok dimana Kepala Jorong bernama Edisin (43tahun) bersukukan Piliang, berdomisili. Informasi dari warga saat kami mencari informasi, Edison sudah menjabat Jorong sejak 10 tahun lalu.


Sambil ngopi, kita mencoba bercerita sembari mencari informasi terkait kawasan ini.


“Benar saya sudah 10 tahun menjadi kepala jorong disini. Sebuah kepuasan sendiri bagi kami bisa meringankan warga. Semoga warga senang dengan tindakan kami. Di nagari sarilamak ada 5 jorong, yaitu Purwajaya, Sarilamak, Aia Putiah, Bulu Kasok (berbatas Riau) dan Ketinggian. Di Bulih Kasok ada sekitar 1007 jiwa di akhir tahun 2021 dengan 285 kk. Mayoritas warga petani, mungkin ada sekitar 3 orang warga asli yang pns, sumando juga ada yang pns,”terang Edison yang akrab disapa Ison, Minggu (16/01/2022) pagi.

 

Diterangkannya, di Buluh Kasok ada satu SD, yaitu SD 08 Sarilamak dengan murid sekitar 122 orang, dan SMPN 4 Harau, dengan murid sekitar 53 orang. PBM lancar, masuk pagi.


“Untuk diketahui, disini siswa berjalan ke sekolah. Bahkan ada yang berjalan dengan jarak 6Km ke sekolah, pulang pergi 12Km. Itu sedah biasa bagi kami disini. Mungkin janggal bagi warga yang baru ke sini, atau di perkotaan. Itulah kondisi kami, Infrastruktur jalan masih parah. Salah satu warga bernama Ayu dengan putrinya Nazila di kawasa Parantian Rajo, berjalan kaki 6 km ke sekolah. Jam 6 pagi sudah berangkat dari rumah ke sekolah, tak peduli hujan panas, kadang berlindung dulu di bawah pohon kalau lelah,”terangnya.


Buluh Kasok dengan taraf penduduk Jauh menengah ke bawah. Sekitar 90 persen warga miskin yang menggarap tanah kaum dan butuh biaya banyak, karena hama yang dihadapi berupa babi dan kera yang kerap merusak. Karena tidak tahan, sebagian warga ada yang merantau. Alahmadulillah, daerah kami sudah dialiri PLN sejak tahun 2012. Ini sebuah nikmat besar bagi kami sebagai warga negara. Selain itu, bantuan pemerintah untuk warga kami sangat maksimal, seperti bantuan PKH dan lainya, alhamdulillah lancar. Insya allah hari ini saya akan ke kantor wanag untuk menjemput bantuan untuk warga. Dan insya allah, dinas PU Lima puluh kota juga akan membangun kembali jembatan Napa yang kini kondisinya sudah rapuh, rencananya di tahun 2022.


“Dari taeh ke perbatasan Riau ada sekitar 10 km lagi, jalannya parah kalau musim hujan tiba. Harus membawa lengkap peralatan motor, kalau mobil harus dobol gardan, seperti ddi  buluh kasok batas Parantian Papan. Jalan semakin parah lewat Parantian Rajo. Dari batas untuk ke pasar Taram, kos ojek sekitar 200ribu dan kalau untuk menyeberang ke Tanjung Permai Kabupaten Kampar Riau seberang batang air Parantian Papan dengan rakit naik di Batang Bio, sebelum Parantian Papan dan di Parantian Rajo, biaya kosnya 2500 seklai naik. Dan kos tergantung cuaca, upah barang perkilo dengan ojek. Kalau harga barang 2 kali lipat harga jual di Taram.  


Saat dikomfirmasi terkait pertania warga, Edison menerangkan bahwa telah terjadi peralihan fungsi lahan, dari karet ke kebun palawija. Namun kondisi ini mejadi lahan segar bagi hama seperti babi dan kera. Petani harus ekstra keras kalau ingin panen.


“Tanaman tua pun kalau baru ditanam kerap dirusak babi dan dicabut kera. Namun beberapa waktu ini ada sekelompok pemburu babi dari Medan - Sumatera Utara yang datang melapor untuk membasmi hama babi. Hampir 1 ton babi terbasmi saat mereka hadir. Begitu sangat membantu petani kami disini. Ada juga sih lahan jagung, lahan gambir, lahan sawit dan lahan karet,”terang Edison, ayah dari 3 anak ini.


Untuk mengdongkrak keterbelakngan serta perekonomian warga, kesempatan itu, Edison berharap bantuan pemerintah untuk pengaspalan jalan yang sudah ada. Selain kondisi jalan yang masih jauh dari harapan warga, kawasan Buluh Kasok juga tidak terjangkau sinyal telekomunikasi.


“Selain memajukan sektor pertanian melalui pembinaan dari OPD terkait, di Jorong Buluh Kasok juga ada potensi tambang yang belum tergarap baik. Selain itu juga ada potensi pariwisata, yakni objek wisata alam Sarasah Sungai Pantau dan Objek wisata alam Ikan larangan. Orang menyebut Buluh Kasok ini sebagai Segitiga Emas. Daerah kaya potensi,namun belum tergarap sempurna. Kalau seandainya, infrastruktur jalan memadai, ditambah lagi keberadaan sinyal telekomunikasi yang baik, insya allah, kami siap maju bersama untuk sejahtera. Sekarang jaringan kami baru GSM, yaitu Geser Sedikit Mati. Begitu susahnya kami berkomunikasi. Syukurnya, kawasan kami aman dan jarang terjadi kejahatan. Ada saja infrastruktur, perekonomian kami akan bangkit,”harapnya.


Kenapa disebut Segitiga emas, ulasnya. Di kawasan ini terdapat daerah yang kaya potensi alam, seperti Lipek Kain, Taluak Kuantan dan Sumbar. Kawasan yang kaya tambang Mangan, Emas jadi kadar 95 dan Batubara. Dulunya, dengan Kudo boban dari Parantian Rajo (Rajo Gunung Sailan dari Pagaruyung) sampai Silasuang. Dan, tahun 2004, jalan dibuka dari Buluh Kasok ke Riau. Daerah potensi yang boleh disebut terlupakan, walau tidak dilupakan. Kita berharap program pembangunan dari pinggir ini tetap diprioritaskan guna mengdongkrak perekonomian warga.

 

Selain itu, ulasnya. “Jalur Buluh Kasok – Riau jika memiliki infrastruktur yang baik bisa jadi jalur alternatif dan menghemat waktu serta biaya untuk ke Riau. Warga Buluh kasok mempunyai kekerabatan erat dengan warga Riau, khususnya di 4 desa Riau, yaitu warga Lubuak Bigau, Silasuang Tanjung Permai, Kabun Tinggi dan Kampung Dalam. Kita berharap, semoga jalan ini segera diaspal beton. Kita warga Buluh Kasok sangat rindu jalan aspal dan ketersediaan sinyal telekomunikasi,”pungkas Edison siang itu.(ul)

#JorongBuluhKasok