Harga Saham Antam Anjlok 6,9 Persen Rabu Kemarin -->

Iklan Atas

Harga Saham Antam Anjlok 6,9 Persen Rabu Kemarin

Kamis, 13 Januari 2022


Ilustrasi.


Jakarta - Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam terjun 6,9 persen menyentuh auto reject bawah (ARB) ke posisi Rp 1.935 pada perdagangan Rabu (12/1).


Mengutip RTI Infokom, pelaku asing melego Rp35,85 miliar kepemilikan saham Antam di pasar bursa. Tak hanya kemarin saja, namun pelemahan sudah terjadi sejak tiga hari berturut-turut atau sejak Senin (10/1).


Secara berturut-turut pada Senin hingga Selasa lalu, saham ANTM terkoreksi 0,45 persen dan 6,31 persen, sebagaimana juga dikutip CNNIndonesia.com.


ANTM jatuh ke level terendahnya selama 6 bulan terakhir, yakni Rp1.935. Enam bulan ini ANTM mencatatkan pelemahan 24,12 persen. Padahal, biasanya harga saham BUMN tersebut ada di atas level 2.000-an.


Mengutip CNBC Indonesia, jatuhnya saham ANTM bertepatan dengan kabar kandasnya rencana Indonesia Battery Corporation (IBC) melakukan akuisisi perusahaan pabrik kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Jerman, yakni StreetScooter.


Sebagai informasi, IBC merupakan perusahaan patungan dari sejumlah BUMN, yakni Mind ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), hingga Antam.


Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membenarkan bahwa opsi IBC untuk melakukan akuisisi StreetScooter sudah tidak ada lagi.


Hal itu dikarenakan anggapan bahwa investasi atau kegiatan akuisisi StreetScooter dianggap rugi. StreetScooter akhirnya diakuisisi oleh Odin Automotive perusahaan otomotif yang berbasis di Luksemburg.


Aksi Odin ini didukung oleh beberapa institusi keuangan dan perusahaan investasi berskala global, salah satunya adalah Sparta Capital Management. Korporasi lain yang ada di balik Odin adalah Hitachi dan Neapco dari Jepang, serta GIC yang merupakan perusahaan investasi milik pemerintah Singapura.


"Yang saya tahu ya, opsi itu sudah tidak ada lagi," terang dia pekan lalu.


Salah satu pihak yang menentang rencana akuisisi StreetScooter adalah Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia sempat secara terbuka mengkritik rencana akuisisi StreetScooter.


"Saya dengar ini PT IBC mau beli pabrik mobil listrik di Jerman, itu PPI pernah paparan ke kami dekom (dewan komisaris). Kami bilang narasinya apa mesti beli mobil listrik di Jerman?" terang Ahok di akun Youtube resminya Panggil Saya BTP pada Jumat (19/11) lalu.


Dia menolak lantaran menilai pembelian pabrik mobil listrik di Jerman bertujuan untuk mempermudah IBC agar bisa memasuki pasar Amerika Serikat (AS) dan China.


Pertimbangan ini muncul karena pembelian pabrik disebut memiliki valuasi yang menggiurkan di masa depan.


"Tapi dasarnya apa future valuation itu? Ini kan barang baru. Kalau Anda bilang ini masuk, ini bisa untung, nah saya tanya mens rea-nya apa? Anda bodoh atau tadi, ada yang nitip beli? Bullshit (omong kosong) gue bilang. Lo sudah tahu kok, pakai perasaan kamu deh. Anda tidak mau bikin mobil listrik, sudah punya aki, lebih baik kembangin anak-anak ITS," ungkap mantan gubernur DKI tersebut.(*)