Wako Fadly Amran Paparkan Kearifan Lokal Padang Panjang -->

Iklan Atas

Wako Fadly Amran Paparkan Kearifan Lokal Padang Panjang

Rabu, 09 Februari 2022
Walikota Fadly Amran bersama 8 bupati/wakikota penerima Anugrah Kebudayaan PWI.


Kendari, fajarsumbar.com  - Di hadapan wartawan se-Indonesia, Walikota Padang Panjang, Fadly Amran memaparkan bagaimana kearifan lokal jadi benteng melawan Covid-19 di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar).


Pemaparan yang disampaikan di aula Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Kota Kendari, Selasa (8/9), itu disampaikannya pada acara Dialog Kebudayaan dalam kapasitasnya sebagai penerima Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) bersama delapan kepala daerah lainnya, minus Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.


Kearifan lokal itu, kata Fadly, dengan memberdayakan penghulu kaum dan memanfaatkan rumah gadang sebagai tempat isolasi kesehatan. 


Seperti halnya saat presentasi di hadapan Tim Juri AK-PWI Desember tahun 2021 lalu,  Wako Fadly kembali mendapat pujian dan aplaus dari undangan yang memadati aula tersebut.


“Pendekatan kebudayaan adalah roh penyelenggaraan pemerintahan di Kota Padang Panjang. Alhamdulillah, dengan pendekatan itu, kami berhasil menekan angka Covid-19 menjadi nol dan capaian vaksinasi hampir 100 persen dan menjadi yang terbaik di Sumatra Barat,” ungkapnya disambut gemuruh tepuk tangan para hadirin.


Dalam kegiatan dialog kebudayaan dengan moderator Ketua Panitia AK-PWI, Yusuf Susilo Hartono, Fadly tampil dengan pakaian adat datuk, menceritakan bagaimana upaya dan pendekatan yang dilakukan dalam menyukseskan vaksinasi di Padang Panjang. 


“Pemerintahan di Sumbar, apapun daerahnya, tetap harus berkolaborasi dengan adat dan budaya dalam membangun kesejahteraan masyarakatnya. Di Padang Panjang, adat dan budaya ini menjadi perhatian khusus kami. Di masa pandemi, selain pendekatan medis dan pendekatan ekonomi, peran adat dan budaya termasuk tokoh adatnya, sangat vital di Padang Panjang,” jelas Fadly.


Ketua Dewan Pers, M. Nuh pada kesempatan itu menyebutkan, apa yang dilakukan Fadly bersama kepala daerah penerima AK-PWI 2022 lainnya, diharapkan menjadi motivasi bagi pemerintah daerah lainnya di Indonesia dalam menumbuhkembangkan kebudayaan di daerah masing-masing.

 

“Penganugerahan AK-PWI merupakan apresiasi dari kawan-kawan pers bagi kepala daerah yang telah mengangkat tema kebudayaan dalam pembangunan di daerahnya. Banyak cara yang bisa dilakukan. Intinya adalah dengan cinta dan kasih sayang, dengan pola dan cara yang berbeda di masing-masing daerah sesuai kulturnya,” ungkap M. Nuh.

 

Sementara itu Ketua PWI Pusat, Atal S. Depari, mengatakan, penerima AK-PWI adalah orang-orang hebat dalam mempertahankan kebudayaan di daerahnya. Negara menjadi super power dengan hanya kebudayaannya. Contohnya adalah kehidupan gotong royong yang melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang patut untuk terus dilestarikan.

 

“Dengan penghargaan AK-PWI ini, kita harapkan bisa menginspirasi kepala daerah lain. Penghargaan ini adalah salah satu bentuk sinergitas antara pers dan pemerintah. Peran pers sebagai pencerah bagi masyarakat, misinya sama dalam membudayakan kebudayaan itu sendiri," terangnya.

 

Dialog Kebudayaan yang dilaksanakan PWI Pusat tersebut, juga dihadiri pengurus PWI se-Indonesia. Usai mengikuti Dialog Kebudayaan tersebut, Wako Fadly Amran disambut Ketua PWI Sumbar, Heranof  Firdaus dan Dewan Kehormatan PWI Sumbar, Basril Basyar. (syam)