Ledakan Dahsyat Guncang Hotel Bintang Lima, 22 Orang Meninggal dan 60 Dirawat di RS -->

Iklan Atas

Ledakan Dahsyat Guncang Hotel Bintang Lima, 22 Orang Meninggal dan 60 Dirawat di RS

Sabtu, 07 Mei 2022

 

Ledakan keras guncang hotel bintang lima di Kuba

KUBA - Sedikitnya 22 orang tewas dan lebih dari 60 dirawat di rumah sakit setelah ledakan besar mengguncang salah satu hotel bintang lima paling eksklusif di Kuba.


Ledakan ini diyakini berasal dari sebuah kapal tanker gas yang diparkir di luar Hotel Saratoga di Old Havana yang terbakar, menyebabkan ledakan yang menghancurkan beberapa lantai bangunan.


Bangunan hotel pun penuh reruntuhan dan sebagian besar dinding luarnya hancur, sebagaimana dikutip Okezone.com.


Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang dilakukan untuk menemukan orang-orang yang terperangkap di bawah puing-puing.


Kepresidenan Kuba mengatakan korban tewas termasuk seorang wanita hamil dan seorang anak. Para korban luka dirawat di rumah sakit terdekat.


Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel telah mengunjungi lokasi kerusakan, yang terletak di seberang gedung kongres lama milik pemerintah.


"Itu bukan bom atau serangan, itu kecelakaan yang tidak menguntungkan,” terangnya.


Yazira de la Caridad, yang tinggal satu blok dari hotel, mengatakan kepada CBS News bahwa dia "mengira [ledakan] itu adalah gempa bumi".


Saksi mata mengatakan mereka melihat gumpalan asap hitam dan awan debu mengepul ke langit setelah ledakan.


Sebuah sekolah yang terletak tepat di belakang hotel tidak terpengaruh, dengan pejabat setempat mengkonfirmasi semua anaknya telah dievakuasi dengan aman.


Peristiwa itu terjadi saat pariwisata di sana bangkit kembali dari dua tahun sulit akibat pandemi Covid-19.


Saratoga Hotel, sebuah landmark di distrik kolonial ibu kota, telah ditutup untuk renovasi selama sebagian besar periode ini. Menurut rencana, hotel bersejarah itu akan dibuka kembali pascapandemi dalam empat hari.


Bangunan abad ke-19 ini identik di Havana dan banyak dikunjungi selebriti dunia. Seperti Madonna, Beyonce dan Mick Jagger yang tinggal di sana selama ‘masa pencairan’ antara Havana dan Washington di bawah Presiden Barack Obama.(*)