Nagari III Koto Rambatan Gelar Pelatihan Pengolahan Limbah Pertanian -->

Iklan Atas

Nagari III Koto Rambatan Gelar Pelatihan Pengolahan Limbah Pertanian

Selasa, 21 Juni 2022

Pelatihan Pengolahan Limbah Pertanian di Nagari III Koto Rambatan selama 5 hari


Tanah Datar, fajarsumbar - Pemerintahan Nagari III Koto, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, menggelar pelatihan pengelolaan limbah pertanian, bagi masyarakat di daerah setempat, untuk dijadikan menjadi bahan yang bernilai guna.


Pelatihan tersebut dilangsungkan selama lima hari dari tanggal 20-24 Juni, dan dibuka secara resmi oleh Camat Rambatan Ikrar Phalepi yang diwakili Kasi Tata Pemerintahan Ernofi, SH, di Aula Kantor Wali Nagari III Koto, Senin (20/6/22).


Ernofi mengatakan, kepada seluruh peserta agar mengikuti pelatihan dengan baik, guna tergalinya ilmu yang dibutuhkan, dan diharapkan kepada Pemerintahan Nagari III Koto agar mewadahi dan menggali potensi apa saja, dengan memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG).


"Selain itu pelatihan yang dilakukan agar dievaluasi baik implementasi oleh kelompok masyarakat, maupun kajian permasalahan sebagai kendala implementasi, serta mengupayakan untuk membidik aspek-aspek yang bisa dikembangkan ke depan," sampai Ernofi. 


Sementara itu, Kabid Penyuluhan pada Dinas Pertanian Rina Permatati, S.Pt mengatakan, limbah pertanian yang sejauh ini menjadi hal remeh dan bahkan berpotensi memicu permasalahan lingkungan, di Nagari III Koto dapat di kelola serta berguna terutama sebagai pakan pendukung untuk ternak.


Kabid tambahkan, limbah pertanian itu sendiri meliputi kulit buah, bungkil, jerami, dan sayur-sayuran, yang sudah tidak termanfaatkan manusia. "Diharapkan melalui pelatihan ini dan sentuhan TTG, dapat menjadikan limbah-limbah tersebut bermanfaat untuk pakan ternak," katanya.


Rina menjelaskan lagi, pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam semua usaha peternakan, baik ternak ruminansia maupun ternak unggas. "Besarnya pengaruh pakan terhadap produksi, menyebabkan biaya yang dikeluarkan untuk pakan pun tidak bisa dianggap ringan, sekitar 60-80 persen dari keseluruhan biaya produksi ditentukan oleh faktor biaya pakan," jelasnya. 


Kabid Rina katakan lagi, kemudian efisiensi terhadap pengolahan pakan, mempunyai arti yang sangat penting guna menekan biaya pakan. "Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah, dengan mengganti bahan pakan yang relatif mahal, dengan bahan yang relatif murah, namun tetap memperhatikan nilai gizi dan ketersediaan bahan pengganti," pungkasnya. (*/F12)