Pemerintah Telah Kucurkan Anggaran Rp4 Miliar, Usaha Teh Celup Garci Tea Malah Meredup -->

Iklan Atas

Pemerintah Telah Kucurkan Anggaran Rp4 Miliar, Usaha Teh Celup Garci Tea Malah Meredup

Kamis, 16 Juni 2022
Ir. Yulizar MP


Sijunjung, fajarsumbar.com  - Usaha teh celup Garci Tea yang berbahan baku dari asam kandis dan asam gelugur diproduksi oleh Sentra Garcinia SP mulai meredup. Salah satu penyebabnya dampak dari pengaruh wabah Covid-19, sehingga daya beli masyarakat menurun.


Hal itu dikatakan Kepala Dinas Dagperingkop Kabupaten Sijunjung Ir. Yulizar MP, kepada fajarsumbar.com di ruangan kerjanya, Kamis (16/6/2022).


Menurutnya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Garci Tea merupakan teh kesehatan, sehingga harga jualnya relatif tinggi satu kotaknya ada yang di bandrol Rp30 ribu bahkan lebih. 


Sebelumnya Garci Tea diproduksi di rumah yang merintis teh tersebut karena saat itu peminat dari konsumen tinggi permintaan banyak, sehingga pemerintah membantu usaha itu dengan membangun rumah produksi pada tahun 2017.


Bahkan pemerintah membantu membelikan mesin untuk buat kemasan minuman langsung seperti teh kotak. Anggaaran yang sudah dikucurkan untuk usaha itu lebih kurang Rp4 miliar lebih, tapi apa hendak dikata wabah Covid-19 melanda Indonesia usaha ini pun menurun. Untuk itu sekarang akan dilakukan kerja sama dengan perusahaan daerah Kinantan membuat air minum dalam kemasan karena sudah memiliki mesin.


Dikatakannya, Garci Tea merupakan teh kesehatan alami apabila dikonsumsi secara rutin bisa mencegah kanker, asam urat, menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol. Garci Tea juga dikenal dengan teh susut perut, adapun produk lainnya yang dihasilkan asam kandis dan asam gelugur yaitu kopi asgur, sirup garcinia sp,  minuman siap saji garcinia sp.


Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sijunjung Bambang Surya Irwan, melihat kondisi rumah produksi Garci Tea kini memprihatinkan, karena karena menyangkut aset daerah jika bisa dimanfaatkan dengan usaha lain.


Mesin yang sudah dibeli dengan harga Rp1 milyar lebih tersebut bisa dimanfaatkan seperti membuat minuman dalam kemasan, sehingga bisa menghasilkan. Tapi ini perlu kajian yang matang dan jangan asal buat dengan melakukan studi kelayakannya. (def)