Rektor Unand Pastikan Penerima KIP Kuliah Tepat Sasaran -->

Iklan Atas

Rektor Unand Pastikan Penerima KIP Kuliah Tepat Sasaran

Rabu, 15 Juni 2022
.



Padang - Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH pimpin tim verifikasi lapangan untuk memastikan penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) tepat sasaran dengan mengunjungi langsung rumah orang tua mahasiswa calon penerima KIPK 2022.

Verifikasi lapangan sekaligus menjadi pertanda dimulainya Program Kartu Indonesia Pintar Unand 2022. Rektor didampingi Wakil Rektor III Ir. Insannul Kamil, Ph. D serta jajaran pimpinan dan pengelola program beasiswa Universitas Andalas mendatangi orang tua mahasiswa calon penerima beasiswa KIP-Kuliah di Universitas Andalas Selasa (14/06/2022). 

Dalam hal ini, rektor mendatangi rumah orang tua calon penerima KIP Kuliah di kawasan Andalas Kecamatan Padang Timur Padang bertemu dengan orang tua Farhan Pratama Nugraha dan dilanjutkan ke Kalumbuk Kecamatan Kuranji bertemu dengan orang tua Cindy Dwi Putri. 

Dikatakannya Universitas Andalas sudah memiliki data peserta KIPK, namun tidak ingin salah sasaran. "Dana pemerintah ini harus dipertanggungjawabkan dengan baik dan harus dihindari salah sasaran," ujar Prof. Yuliandri.

Rektor berpesan, apabila nanti memang diterima sebagai penerima KIP Kuliah Unand, mahasiswa mesti mempertanggungjawabkan beasiswa yang diberikan negara dengan berprestasi, berkarya dan tamat tepat waktu. 

Lebih lanjut, ia mengatakan tahun ini Universitas Andalas telah menerima 1.371 mahasiswa dari jalur masuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dan dari 1371 orang tersebut, terdapat 516 mahasiswa yang mengajukan diri  sebagai calon penerima KIP Kuliah. 

"Dengan adanya penerimaan mahasiswa program KIP Kuliah ini mempertegas posisi Universitas Andalas sebagai perguruan tinggi negeri yang inklusif dengan keberpihakan kepada masyarakat ekonomi bawah, miskin maupun rentan miskin," ujar rektor.

Ia juga mendorong dan mengajak masyarakat untuk saling peduli, bergotong royong memastikan tidak ada mahasiswa yang tidak bisa melanjutkan kuliahnya karena ketiadaan biaya. Rektor Yuliandri berharap dengan adanya program KIP Kuliah, mahasiswa dapat melanjutkan perkuliahan dan tidak ada yang putus kuliah karena ketiadaan biaya kuliah.

Sementara itu, Wakil Rektor III Universitas Andalas Ir. Insannul Kamil, Ph. D  menyampaikan mahasiswa yang ditetapkan sebagai penerima KIP Kuliah nantinya dibebaskan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) setiap semesternya serta mendapat biaya hidup Rp950.000 tiap bulan yang masuk langsung ke rekening mahasiswa penerima selama masa empat tahun bagi mahasiswa S1 dan tiga tahun bagi mahasiswa D3 serta dapat diperpanjang selama maksimum dua tahun bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah S1 yang melanjutkan ke program profesi (kedokteran, kedokteran gigi, kebidanan, keperawatan, apoteker dan lain-lain). 

Ditambahkannya pemerintah berpihak pada keluarga kurang mampu yang memiliki tekad menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi. "Pemerintah semakin gencarnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045, program KIP Kuliah Merdeka merupakan bukti keberpihakan pemerintah itu," ujarnya. (Humas dan Protokol Unand)