Terkonfirmasi Virus PMK Tiga Ekorr Sapi Mengalami Kematian -->

Iklan Atas

Terkonfirmasi Virus PMK Tiga Ekorr Sapi Mengalami Kematian

Selasa, 07 Juni 2022

Petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Agam melakukan pemantauan terhadap hewan ternak warga

 Lubuk Basung, fajarsumbar. com - Tercatat tiga ekor sapi masyarakat mati dari 296 ekor yang  dinyatakan terkonfirmasi oleh virus penyakit , mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Agam, Sumatra Barat.


Informasi tersebut  disampaikan Dinas Pertanian Kabupaten Agam melalui Kepala Bidang Kesehatan  Hewan dan Kesehatan Masyarakat  Venteriner Farid Muslim di Lubuk Basung, Selasa (7/6)


"Tercatat sebanyak 296 ekor sapi yang sudah dinyatakan terkonfirmasi oleh virus PMK, tiga diantaranya sampai mengalami kematian, kasus PMK ini tersebar di 12 dari 16 kecamatan yang ada Kabupaten  Agam. Ini berdasarkan data perkebangan kasus harian PMK, Selasa (7/6)," kata  Farid Muslim di Lubuk Basung, 


Lebih lanjut ia merinci, ke 296 ekor sapi itu tersebar di Kecamatan Lubuk Basung 74 ekor, Tanjung Mutiara 46 ekor, Tanjung Raya 20 ekor, Palembayan 20 ekor, Ampek Nagari empat ekor. 


Sementara di Kecamatan Matur delapan ekor, Ampek Angkek delapan ekor, Malalak lima ekor, Canduang 29 ekor, Banuhampu satu ekor, Kamangmagek 28 ekor dan Tilatang Kamang 10 ekor." Imbuhnya


"Sedangkan Kecamatan Palupuh, Baso, Ampek Koto dan Sungaipua tidak ditemukan PMK," katanya. 


Untuk tiga ekor sapi yang mati tersebar di Tanjung Raya satu ekor, Ampek Nagari satu ekor dan Kamang Magek satu ekor. 


Sapi yang mati itu merupakan anak sapi dibawah usia satu tahun dan rentan kematian. QQ


Ia mengakui, total sapi yang suspek sebanyak 506 ekor, sakit 270 ekor, sembuh 43 ekor, potongan paksa permintaan dari pemilik lima ekor dan populasi ternak yang terdampak 1.912 ekor. 


Untuk meminimalisir PMK, tambahnya, Tim Unit Reaksi Cepat menyosialisasikan pencegahan agar sapi tidak mengidap PMK dan tidak menular ke sapi lain. 


Selain memantau dan mengawasi ternak di pasar, Pemkab Agam membentuk Satgas PMK untuk mengkoordinasi pengendalian penyakit PMK di lapangan


Lalu, Tim Unit Reaksi Cepat pada masing-masing Puskeswan dengan tugas utamanya menindaklanjuti laporan masyarakat terkait penyakit PMK, melaporkan setiap hari perkembangan kasus (suspect, konfirm, sakit, sembuh, mati dan potong paksa) dan memberikan vitami ke sapi yang sakit atau terkonfirmasi


"Saat ini Tim URC masing-masing Puskeswan sudah bekerja maksimal dan laporan penyakit lebih awal akan mempercepat penyembuhan penyakit karena segera tertangani," katanya. (Yanto)