Ada 2 Pembalap Berlisensi di Kelurahan OTS -->

Iklan Atas

Ada 2 Pembalap Berlisensi di Kelurahan OTS

Jumat, 01 Juli 2022
Rafi Anggara (43) saat turut di Sirkuit depan Balai Kota Bukittinggi tahun 2020


Payakumbuh, fajarsumbar.com - Tak disangka-sangka, ternyata ada 2 pembalap motor di pinggiran Kota Payakumbuh, yakninya di kelurahan Ompang Tanah Sirah (OTS), kecamatan Payakumbuh Utara,  Kota Payakumbuh. Mereka adalah Rafi Anggara alias Cirox untuk balap motor dan Razil Hambawi untuk drag mobil.


Kedua pembalap muda tersebut sudah acap tampil di iven balap yang diadakan secara resmi, baik klub maupun dari pemerintah daerah.


Saat diwawancarai, Rafi Anggara(22tahun) di bengkel motornya yang terletak di RT II RW II Balai Betung kelurahan Ompang Tanah Sirah, Jumat (01/07/2022). Rafi menerangkan bahwa dirinya bersama tim EMRT (Enda Motor Engine Turnup) yang diketuai Bung Enda, pada tanggal 25 dan 26 Juni 2022 lalu baru saja berlaga di sirkui Lanud Tabing, Padang.


Rafi Anggara sudah mengantongi Kartu Izin Star dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumbar.


"Saya dan tim baru saja pulang balap resmi Lanud Tabing, Padang. Walau tidak ada yang juara, namun kompetisi sangat berlangsung sportifitas,"terang Rafi, anak muda kelahiran
Payakumbuh, 31 Maret 2000, anak kedua dari 5 saudara dari pasangan Mukhrizon dan Elnofrina.


Setiap turun diajang balap motor, Rafi Cirox memakai seragam balap safety berangka 43. Dan setiap ajang para peserta dilengkapi administrasi dan asuransi. Baik turun solo maupun tim.


"Kami bergabung dengan Enda Motor Engine Turnup (EMRT) asuhan mekanik Bung Enda yang tinggal di Nagari Situjuah. Bersama tim EMRT, saya sudah pernah turun di sirkuit balapan pertama di Padang. Lanjut Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang, Batusangkar, Pasbar, Sawahlunto dan Padang. Berlanjut usai Idul Adha di Padang,"imbuh penunggang matic MIO dan 2 tak F1ZR bernomor 43, ini.


Putus sekolah gara-gara balapan liar
Rafi berkisah, bahwa dirinya sejak SD hobi jadi mekanik. Berawal jadi anggota di bengkel Rizki. Hingga pandai mengendara dan membantu bosnya dalam menservis motor.


"Saat di jenjang SMP, saya sering bolos sekolah dikarenakan malamnya turun balapan liar. Hingga saya putus sekolah. Akibatnya papa dan mama marah, sampai sita motor dan jajan. Akhirnya  saya dimodali langsung orang tua untuk buka bengkel motor. Namun jiwa balap masih tertancap. Akhirnya saya putuskan bergabung dengan klub EMRT, hingga kini,"terangnya.


Kalau balapan liar, sangat banyak kerugiannya. Sudahlah kita bahan buruan karena melanggar norma, sering diupat sumpah serapah warga. Kalau jatuh, tanggung sendiri tanpa ada asuransi. Apalagi tidak memakai pakaian safety. Kalau ikut bergabung dalam klub, kita bisa turun resmi dan ada SOP nya,"papar Rafi.


"Saya mengajak rekan-rekan yang hobi balapan. Mari kita gabung dengan klub resmi demi keselamatan dan keamanan kita. Ada lisensinya. Intinya kita bisa tersertifikasi. Dalam hidup kita perlu manajemen,"imbaunya.


"Sejak tahun 2019, saya mulai mandiri. Buka bengkel motor. Kalau butuh mekanik cat, ada kakak saya Fegi. Kalau mau cuci motor ada adik saya Rifo. Silahkan datang, kami siap layani,"pungkas Rafi yang bernomor kontak 081363482056.


Satu lagi, Razil Hambawi(24 tahun) juga telah tampil drag mobil, resmi. Sudah tampil resmi di Padang, namun belum mendapat juara. Di drag resmi di PKU, Razil menang di 2 kelas. A dan B breket (10detik). Saat ini Razil sibuk untuk mengurus lisensi. Sejak ikut drag resmi, Razil tak lagi ikut balapan liar.


Namun saat ditanya orang tua Razil, mereka berharap agar Razil komit untuk tumbuh mandiri. Karena ikut drag butuh biaya dan pengorbanan besar. Mereka berharap agar Razil tumbuh mandiri, demi masa depan.


"Karena drag butuh biaya. Kami sudah dukung di beberapa iven resmi. Walau dapat juara, namun akibat lomba harus juga kita pikirkan. Mungkin harus diberi opsi kedepan, demi masa depan. Kami semakin tua, dan berharap Razil jadi pelanjut usaha dagang Kami,"ungkap mereka.


Terpisah, Lurah OTS, Majri pun ikut apresiasi karena warganya ada yang tampil dalam profesi sebagai pembalap resmi berlisensi. Dirinya berharap agar kedua warganya bisa memotivasi rekannya agar tidak terlibat balapan liar, dan narkoba.


"Semoga Rafi dan Razil tetap berkomit untuk menjaga marwah. Tampil sebagai contoh bagi temannya  agar tidak ikut balapan liar. Jangan lupa ibadah, bahwa kita akan meninggalkan dunia ini,"singkat Majri.


Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Desmon Corina berpendapat kiranya para pembalap di Kota Payakumbuh bisa terakomodir secara baik. 


"Mungkin kita perlu memikirkan bersama IMI, Cabor dan KONI, bagaimana cara memberi ruang untuk menyalurkan hobi mereka, agar lebih terarah dan aman untuk keselamatan mereka. Apakah itu dalam bentuk road race dan lain-lain, serta sosialisasi keberadaan IMI,"sebut Kadisparpora. (Ul)