Billy Mambrasar, Staf Presiden RI, Beri Kuliah Umum di Kampus UNES Padang. -->

Iklan Atas

Billy Mambrasar, Staf Presiden RI, Beri Kuliah Umum di Kampus UNES Padang.

Senin, 25 Juli 2022


.

Padang, FajarSumbar.Com - Billy Mambrasar, ST, M.Sc. MBA Staf Presiden RI dan Sahat Martin Philip Sinurat, ST, MT dari Pelindo menjadi Narasumber pada Kuliah Umum Inovasi di Dunia Pendidikan di Pasca Pandemik, di Auditorium Kampus Universitas Ekasakti (UNES) Padang, Sabtu (23/07/2022).



Kuliah Umum yang dibuka Rektor UNES DR. Otong Rosadi, SH, M,Hum, diikuti 250 orang mahasiswa Beasiswa KIP, juga hadir para Wakil Rektor, Dekan dan Ketua Prodi.


Kuliah Umum kali ini mengangkat tema “Inovasi di dunia Pendidikan dan tantangan di  dunia Kewirausahaan”

 
Rektor Unes Padang DR. Otong Rosadi, SH, M,Hum, mengatakan, ini merupakan suatu kehormatan bagi Kampus UNES-AAI Padang didatangi tokoh nasional dan tokoh muda yang memberikan aspirasi dan motivasi kepada mahasiswa Unes-AAI untuk menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045.

 
Menurutnya, dimana Indonesia memasuki satu abad kemerdekaan, suatu kondisi dan keadaan lingkungan akan berbeda sangat jauh dengan hari ini. Saat dimana persaingan antar negara semakin kuat dan kompleks, dimana sumber daya di dalam masyarakat menjadi rebutan Masa disaat komperisi dan keunggulan penguasaan ilmu pengetahuan ,teknologi dan seni menjadi tak hanya keniscayaan, namun juga bersyarat mutlak.

 
"Rektor mengharapkan agar seluruh peserta  Kuliah Umum ini  dapat memetik dan mengali informasi kia-kiat tokoh nasionai ini sukses di usia mudanya", imbuhnya.

 
Ditempat yang sama Billy Mambrasar, sebagai pembicara mengatakan, ia siap untuk mendorong adanya pusat inovasi untuk anak belajar pelatihan kepercayaan,  percaya diri, kepemimpinan  dan komunikasi.


Dengan adanya pusat inovasi ini dimana anak-anak belajar untuk berorganisasi, kepemimpinan , mereka akan bisa bermitra dengan stock holder yang besar di Kota Padang dan bisa berintegrasi dengan perusaahn swasta  serta investor.  Konsep ini telah dilaksanakan di Adeh Barat dan membuahkan hasil.

 
Billy mendorong UNES- AAI, agar bisa menggerakan inovasi yang sama seperti di kampus kampus besar , keunggulannya ada;ah patuh, kitas bisa bisa melatih mahasiswa menjadi inovator membuka lapangan kerja bukan mencari kerja.


Kemudian dia bisa menjembatani antara mahasiswa sedang kuliah dengan alumni, Pusat inovatif tidak bisa menjadi badan usaha sendiri, terpisah dari kampus yang mencari alternatif incame  untuk membiayai operasional kampus. Yang perlu diketahui dalam hal ini 90 persen mahssisa termasuk beasiswa. Jadi tidak ada membayar biaya sendiri

 
"Unes-AAI, diharapkan bisa melahirkan lulusan Inovator  menjadi penyelesaian masalah,  Kampus Unes-AAI menjadi pendorong inovator yang kemudian bisa bertahan  hidup , bisa membiayai diri sendiri tanpa ketergantung terlalu berat pada SPP Mahasiswa,  dia punya innovator  ditempat lain", sebutnya.

 
Pembicara Sahat Martin Philif menyebutkan, agar orang untuk bisa berkatakter, inovatif harus melatih kopetensinya, mempunyai inovasi dan mimpi yang diinginkan.


Kalau kopetensinya tidak ada sama dengan tong kosong nyaring bunyinya. Kalau ingin mencapai suatu impian belajar serius di kampus berorganisasi dan mempunyai kemampuan berbisara dan membangun skill bekerjasama.

 
"Kopetensi sangat penting dalam pengembangan diri, selain itu jjuga mempunyai relasi, kongsi-kongsi, jejaring, kalaui kita punya realsi senddiri tidak punya jejaring kita akan kesepian. Jika kita punya jejaring tutur Sahat, kita bisa saling membantru, saling bekerja sama  dan saat ini tidak zamannya lagi kita berkopetensi lebih baik berkolaborasi.

 
Kopidens, kita memiliki kepercayaan diri, kita kuliah di Unes punya mimpi seperti apa, kita harus yakin dan percaya diri  karena kopetensi untuk mengejar mimpi untuk mendapatkannya harus berorganisasi di kampus. Kemudian karakter juga penting  banyak orang pintar tidak bagus akhirnya tidak bermanfaat dimana dia berada, dikantornya, kampusnya, masyarakat, kampungnya  dan komunikasinya.


"Selanjutnya dikatakan Inovasi itu bukan untuk diri sendiri , tapi juga bermanfaat  bagi orang lain, inovasi itu bukan digunakan untuk kepentingan kelompok. 


Kemudian kita harus mempunyai visi untuk menentukan arah kita kemana dab jangan berhenti sebelum target terc apai seperti mendirikan sekolah, jadi pejabat , kepala desa , maka selalu mengembangan kopeternsi", imbuh Sahat.( Rel/Unes)