Gadis Pemberani Itu Lulus Kuliah ke Turki -->

Iklan Atas

Gadis Pemberani Itu Lulus Kuliah ke Turki

Senin, 04 Juli 2022

 

Rahmi Aulia Syafitri


Padang Panjang, fajarsumbar.com - Rahmi Aulia Syafitri, adalah contoh gadis pemberani. Ia Ingin mengubah nasib, dan mau keluar dari zona nyaman. 


Gadis yang bercita-cita menjadi dosen  mengambi memutuskan sesuai keinginan hatinya di saat sejumlah temannya ragu mengambil kesempatan berkuliah ke Turkiye (nama baru negara Turki-red) karena jauh dari keluarga. Sulung dari tiga bersaudara ini justru yakin dengan pilihannya. 


Lulusan SMAN 2 ini mantap  mendaftarkan diri ke Lembaga Halo Beasiswa Halo Turkiye. 


Bisa lulus kuliah ke negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan ini bukanlah perkara mudah. Ada sejumlah  tahapan seleksi, dan harus memenuhi  persyaratan.


Pendaftaran dimulai November 2021 l di Lembaga Halo Beasiswa Halo Turkiye. Kemudian pihak lembaga mendaftarkan yang bersangkutan ke universitas yang dituju  Mei 2022. 


Rahmi memilih Program Studi Matematika Fakultas Science di Bartin University Turkiye.


Rahmi dinyatakan lulus Juni lalu lewat e-mail yang dikirim perguruan tinggi itu. Universitas yang menaungi pendidikan anak pasangan Yetti dan Effendi ini, merupakan salah satu perguruan tinggi bergengsi di Turkiye. 


Diceritakan Rahmi, Lembaga Halo Beasiswa Halo Turkiye saat itu datang ke SMAN 2 pada November 2021 memberikan sosialisasi. 


"Waktu itu, lumayan banyak yang mau ikut. Tapi setelah itu hanya Rahmi saja yang memutuskan untuk lanjut proses pendaftaran dan seleksi administrasi, nilai ijazah dan raport," sebutnya.


Tahun-tahun sebelumnya, ada sejumlah pelajar Padang Panjang yang berhasil kuliah ke Turkiye lewat jalur lembaga ini. 


"Setelah dipertimbangkan, selama seminggu, searching di internet tentang Universitas Bartin ini, saya tambah yakin. Setelah dipikir, biaya di Turkiye tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Cuma biaya keberangkatan saja yabg relatif besar," katanya.


Kuliah ke Turkey akan ditempuhnya selama empat tahun. 


"Satu tahun pertama belajar bahasa Turkey. Kuliah di Turki 30% hingga 40% dengan Bahasa Inggris, 70 persen menggunakan Bahasa Turkey," ujarnya.


Rahmi kuliah lewat jalur mandiri. 

"Kalau dihitung biaya kuliah di sana tergolong lebih murah dibandingkan dengan Indonesia. Satu semester 3.000 lira, setara dengan Rp2.850.000. Untuk biaya hidup, tergantung kita berhemat. Rata-rata Rp1,5 juta-Rp2,5 juta," katanya.


Rahmi berharap dirinya bisa sukses menggapai impiannya. 


"Cita-cita Rahmi ingin jadi dosen," katanya. (hrs*/syam)