Pemotongan Hewan Kurban Meningkat, Anies: Sistem Pemeriksaan di Jakarta Dipercaya -->

Iklan Atas

Pemotongan Hewan Kurban Meningkat, Anies: Sistem Pemeriksaan di Jakarta Dipercaya

Senin, 11 Juli 2022
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan Pemprov DKI Jakarta menerapkan sistem pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang ketat di tengah wabah PMK. 



JAKARTA - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda pada Idul Adha 1443 Hijriah tak menyurutkan jumlah pemotongan hewan kurban di Jakarta. Bahkan jumlah pemotongan tersebut mengalami peningkatan cukup signifikan. 


Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan ini disebabkan masyarakat percaya pada proses pemotongan hewan kurban yang dikerjakan di Jakarta lebih sistematis dan higienis. Selain itu sistem pemeriksaan kesehatan hewan kurban di Jakarta juga dipercaya, sebagaimana dikutip iNews.id.


“Jumlahnya melonjak sampai 58.000. Padahal, biasanya 42.000 sampai 47.000,” kata Anies dikutip Senin (11/7/2022) sore.


Anies menyebut 58.000 hewan kurban itu dibawa dari luar daerah ke Jakarta. Untuk masuk ke Jakarta ada proses pengawasan sistematis.


"Jadi, 58.000 itu 10.000 lebih keluar dari Jakarta lagi. Awalnya dibawa masuk ke sini, lalu dijual di Jakarta, tapi pembelinya dari luar Jakarta, mereka cenderung membeli di Jakarta. Hal tersebut menandakan bahwa mereka mempercayai sistem pemeriksaan di sini,” ucapnya.


Anies menyebut pengawasan di masa wabah PMK menjadi faktor yang menentukan bagi masyarakat lebih memilih hewan kurban dari Jakarta.


“Sebabnya kenapa terjadi pelonjakan, selain ada demand yang meningkat, juga adanya kepercayaan kepada Jakarta terhadap pengawasan hewan kurban di masa PMK ini. Kita yakin dan monitornya kita tahu persis. Bahkan, warga luar Jakarta pun cenderung membeli hewan kurban di Jakarta karena prosesnya terpercaya,” ucapnya.


Hal yang menarik selanjutnya yaitu masyarakat memilih berkurban kambing dan domba daripada sapi. Hal tersebut menurut Anies merupakan salah satu tanda ekonomi masyarakat semakin membaik.


“Kedua, yang menarik juga adalah jumlah kurban kambing dan domba mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Itu menandakan bahwa masyarakat yang mampunya membeli kambing, perekonomiannya membaik juga. Dengan jumlah kambing yang dikurbankan menjadi lebih banyak lagi, itu tanda yang positif. Kita bersyukur bahwa semakin banyak masyarakat yang siap berkurban,” ujarnya.(*)