Playstation dan Bungie kini satu keluarga. Ilustrasi : Engadget |
JAKARTA -
Pengembang Destiny sekarang resmi menjadi bagian dari Sony Interactive
Entertainment. Perusahaan hiburan dari Jepang ini secara resmi menutup
kesepakatan senilai $3,6 miliar, Jumat (15/7/2022) untuk membeli studio
game independen dan penerbit Bungie.
Kesepakatan itu dirilis
melalui tweet dari Bungie dan PlayStation Studios. Berdasarkan ketentuan
akuisisi, Bungie akan tetap mempertahankan kontrol kreatif atas
operasinya dan mengembangkan gamenya secara mandiri.
Kesepakatan
tersebut sudah dijajaki oleh para pemimpin dari kedua perusahaan sejak
Januari 2022 lalu, Bungie akan dianggap sebagai anak perusahaan
independen dari Sony dan tidak diharuskan untuk membuat game eksklusif
untuk konsol PlayStation.
"Kami bangga secara resmi bergabung
dengan tim yang luar biasa di PlayStation, kami bersemangat untuk masa
depan perusahaan kami, dan kami terinspirasi untuk menyatukan para
pemain dari seluruh dunia untuk membentuk persahabatan dan kenangan yang
langgeng," tulis Bungie Official Twitter yang dikutip Engadget,
(16/7/2022).
Seperti yang juga dilansir TechCrunch, Sony berharap
keahlian Bungie dalam bidang game seperti Destiny akan membantunya
memperluas penawaran game secara langsung (lansung atau streaming).
"Sony
berencana untuk menghabiskan 55 persen dari anggaran PlayStation untuk
membangun permainan langsung pada tahun 2025," ungkap CEO Sony Jim Ryan
pada presentasinya kepada investor bulan Mei.
PlayStation
berencana merilis 10 game realtime sebelum Maret 2026, dan Sony yakin
bantuan Bungie akan sangat penting dalam upaya ini.
Sony minggu
ini juga menutup kesepakatan untuk mengakuisisi Haven Studios yang
berbasis di Montreal, yang sedang mengerjakan game multipemain untuk
PlayStation.
Menurut A Khalid, dari Engadget, Sony masih jauh
dari kata selesai. Perusahaan ini terus berencana untuk mengakuisisi
lebih banyak studio selama beberapa tahun ke depan dalam upaya
mengembangkan layanan langsung dan penawaran PC.