Myanmar Murka Tak Diajak Pertemuan: Satu Kursi Kosong Tak Bisa Disebut KTT ASEAN -->

Iklan Atas

Myanmar Murka Tak Diajak Pertemuan: Satu Kursi Kosong Tak Bisa Disebut KTT ASEAN

Kamis, 18 Agustus 2022

Myanmar mengecam keputusan ASEAN yang tak mengikutkan negara itu dalam pertemuan

YANGON  - Pemerintahan junta militer Myanmar mengecam ASEAN karena tak mengikutkan negara itu dalam pertemuan-pertemuan. Myanmar menyebut ASEAN mengalah pada tekanan eksternal.


Negara-negara ASEAN sepakat tak mengajak pemerintahan junta militer Myanmar dalam berbagai pertemuan di waktu mendatang. Alasannya Myanmar tak memenuhi komitmen terkait kesepakatan dalam pertemuan darurat yang digelar di Jakarta pada April 2021, termasuk menghentikan permusuhan dengan kelompok bertikai, sebagaimana dikutip iNews.id.


ASEAN melarang pemimpin junta Min Aung Hlaing menghadiri pertemuan, kecuali pemerintahannya mencapai kemajuan dalam perdamaian.


Sebenarnya ASEAN mengundang perwakilan non-politik ke pertemuan dalam beberapa kesempatan, namun mereka juga tak hadir.


Juru bicara pemerintah Myanmar Zaw Min Tun mengatakan pertemuan tak bisa disebut sebagai KTT ASEAN jika kursi yang mewakili satu negara kosong.


“Jika kursi yang mewakili suatu negara kosong, maka itu tidak boleh disebut sebagai KTT ASEAN. Apa yang mereka inginkan adalah agar kita bertemu dan berbicara dengan para teroris," kata Zaw Min Tun, seraya menegaskan pemerintahannya sedang berupaya mengimplementasikan rencana perdamaian, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (18/8/2022).


Myanmar menyebut kelompok pro-demokrasi yang mengangkat senjata untuk melawan pemerintahan militer dengan teroris.


Dia juga menuduh ASEAN telah melanggar aturan sendiri untuk yang tak akan mencampuri urusan dalam negeri anggotanya sambil menyebut istilah tekanan eksternal. Tun tak menjelaskan pihak luar yang disebutnya berperan.


Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kamboja tidak mengomentari tuduhan tersebut. Kamboja merupakan pemegang kepemimpinan ASEAN tahun ini.


Juru Bicara Kemlu Kamboja Chum Sounry hanya mengatakan, ASEAN berharap situasi di Myanmar bisa membaik, sehingga dapat kembali menjadi anggota keluarga ASEAN yang tak terpisahkan dan bersatu lagi. (*)