Lansia Nekat Bakar Diri, Tolak Pemakaman Kenegaraan Mantan PM Jepang Shinzo Abe -->

Iklan Atas

Lansia Nekat Bakar Diri, Tolak Pemakaman Kenegaraan Mantan PM Jepang Shinzo Abe

Rabu, 21 September 2022

 

Lansia di Jepang bakar diri sebagai protes terhadap pemakaman kenegaraan untuk mantan pemimpin Shinzo Abe.



TOKYO  - Seorang pria lanjut usia (lansia) di Jepang bakar diri sebagai protes terhadap pemakaman kenegaraan untuk mantan pemimpin Shinzo Abe.


Meski selamat, lansia tersebut mengalami luka bakar hingga sebagian besar tubuhnya.  Aksi bakar diri ini terjadi dekat kantor perdana menteri Jepang di Tokyo, pada Rabu (21/9/2022) pagi,sebagaimana dikutip iNews.id.


Pejabat dan laporan media melaporkan pria itu masih sadar saat telah mengalami luka bakar. Dia mengaku kepada polisi bahwa aksinya memang disengaja.  Kantor berita Kyodo melaporkan, dia menuangkan minyak ke tubuhnya lalu menyulut api. Setelah dievakuasi, pria itu dilarikan ke rumah sakit. 


Sebuah catatan yang diduga ditulis oleh pria itu ditemukan bersamanya.  "Secara pribadi, saya sangat menentang pemakaman Abe," tulis pesan tersebut. 


Seorang pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo mengonfirmasi aksi seorang pria bakar diri di jalan Distrik Kasumigaseki, Tokyo. Sayang, dia tetapi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.  Hingga saat ini belum diketahui identitas, motif pasti atau kondisi pria itu. Dia berasalasan, hal itu sensitif dan merupakan ranah polisi. 


Sementara itu, Polisi Tokyo menolak berkomentar. Mereka juga enggan mengonfirmasi laporan ada seorang petugas polisi terjebak dalam kebakaran. Perdana Menteri Fumio Kishida berada di New York untuk menghadiri pertemuan tahunan para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB. Dia memberikan pidato Selasa (20/9/2022) yang isinya mengungkapkan kekecewaan atas kegagalan Dewan Keamanan untuk menanggapi invasi Rusia ke Ukraina karena veto permanen Rusia.


Kishida menyerukan reformasi yang akan memungkinkan PBB untuk lebih mempertahankan perdamaian dan ketertiban global. Pemakaman kenegaraan yang direncanakan untuk Abe menjadi semakin tidak populer di kalangan orang Jepang. Pasalnya saat ini semakin banyak rincian muncul tentang hubungan partai yang berkuasa juga Abe dengan Gereja Unifikasi.  


Mereka membangun hubungan dekat dengan anggota parlemen Partai Demokrat Liberal atas kepentingan bersama mereka dalam tujuan konservatif. Tersangka dalam pembunuhan Abe dilaporkan percaya bahwa sumbangan ibunya ke gereja menghancurkan ekonomi keluarga. LDP mengatakan hampir setengah anggota parlemennya memiliki hubungan dengan gereja. 


Pemakaman kenegaraan sebenarnya merupakan peristiwa langka di Jepang. Tetapi Kishida mengatakan, Abe layak mendapat kehormatan sebagai pemimpin Jepang terlama pasca-Perang Dunia II dan atas pencapaian diplomatik dan ekonominya. 


Para kritikus mengatakan itu diputuskan secara tidak demokratis. Keputusan itu juga merupakan bentuk pemborosan uang pembayaran pajak.  Mereka menuduh Kishida bertujuan untuk menyenangkan faksi partai Abe dan menopang kekuatannya sendiri.(*)