Pemimpin Chechnya Kecewa Rusia Tarik Pasukan dari Kharkiv: Kami Akan Rebut Kembali! -->

Iklan Atas

Pemimpin Chechnya Kecewa Rusia Tarik Pasukan dari Kharkiv: Kami Akan Rebut Kembali!

Senin, 12 September 2022

Ramzan Kadyrov kecewa Rusia tarik pasukan dari Kharkiv


GROZNY  - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengungkapkan kekecewaan terkait keputusan Rusia menarik pasukan dari beberapa daerah di Kharkiv, Ukraina, beberapa hari terakhir. Kharkiv dikuasai pasukan Rusia dari Ukraina sejak awal-awal invasi. 


Namun dengan bantuan senjata dari negara-negara Barat militer Ukraina menggempur wilayah itu sejak sepekan terakhir.  Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada Sabtu lalu mengumumkan penarikan pasukan dari beberapa daerah Kharkiv dengan pertimbangan guna mengumpulkan pasukan kembali dan memfokuskan pertahanan di Republik Rakyat Donetsk (DPR). Meski demikian Rusia menepis penarikan itu terkait dengan gempuran militer Ukraina,sebagaimana dikutip iNews.id. 


Disebutkan, serangan pasukan Rusia justru memberikan dampak kerusakan besar kepada militer Ukraina serta merenggut banyak korban. Kadyrov mengatakan akan membahas kondisi ini dengan para pejabat tinggi di Moskow jika tidak ada perubahan arah strategi terkait operasi militer khusus di Ukraina.


Dia menilai kepemimpinan di Moskow membuat beberapa kesalahan. Kadyrov pun berharap para pejabat di Moskow bisa memberikan penjelasan yang tepat untuk keputusan itu. 


“Kementerian Pertahanan menjelaskan kondisinya, karena itu mereka (pasukan) meninggalkan Kota Izyum, Kupyansk, Balakleya, di wilayah Kharkiv. Itu adalah tindakan terpaksa sebagai strategi militer untuk (menghindari) hilangnya nyawa,” kata Kadyrov, dalam pesan suara yang di-posting di akun Telegram-nya, seperti dilaporkan kembali RT, Senin (12/9/2022).


"Prajurit kami, orang-orang yang secara khusus dilatih untuk tugas seperti itu, sudah ada di sana," ujarnya. Kadyrov menambahkan, pasukannya dalam waktu terdekat akan mencapai Kota Odessa seraya mengungkapkan rasa yakinnya bisa merebut daerah itu. Dia juga menyerukan agar Rusia mengubah strategi operasi yang sedang berlangsung.  


“Jika hari ini atau besok tidak ada perubahan strategi, saya akan terpaksa untuk berbicara dengan pimpinan Kementerian Pertahanan dan kepala negara untuk menjelaskan situasi sebenarnya di lapangan kepada mereka. Ini situasi yang sangat menarik. Menurut saya, ini mencengangkan," ujarnya.(*)