Anggota TNI Penendang Kungfu ke Aremania di Kanjuruhan Minta Maaf Langsung ke Korban -->

Iklan Atas

Anggota TNI Penendang Kungfu ke Aremania di Kanjuruhan Minta Maaf Langsung ke Korban

Kamis, 06 Oktober 2022

Ilustrasi stadion Kanjuruhan.


Jakarta - Viral di media sosial oknum prajurit TNI yang menendang suporter saat pecahnya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Baru-baru ini, anggota TNI tersebut sudah meminta maaf langsung.


"Betul, kemaren sore anggota kami datang ke rumahnya," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Kolonel Arh Hamim Tohari kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (5/10/2022). 


Menurut Hamim, anggota tersebut tengah khilaf akibat adanya tekanan dari situasi yang memanas. Namun, kata Halim, memang sudah sepatunya seorang prajurit sadar dan berbesar hati mengakui kesalahannya, sebagaimana juga dikutip iNews.id.


"Memang begitu seharusnya (meminta maaf), terkadang terjadi kekhilafan anggota saat melaksanakan tugas akibat tekanan situasi," tuturnya. 


Tak hanya itu, lanjut Hamim, Pangdam V Mayjen TNI Nurcahyanto juga ikut berkunjung ke kediaman suporter Arema itu. Bahkan, Nurcahyanto juga turut serta membantu korban dan ayah korban yang sedang sakit untuk pergi berobat ke rumah sakit. 


"Pangdam V Mayjen TNI Nurcahyanto juga sudah berkunjung ke rumah korban tersebut dan hari ini membawa korban ke RST Soepraoen Malang untuk diperiksa lagi lebih mendalam. Dan kebetukan ayah korban sedang sakit, sehingga sekalian diajak untuk berobat di RST," katanya. 


Diketahui, dalam video tersebut tengah memperlihatkan anggota TNI yang tengah menghadap korban yang ditemani ibunya. Dalam video tersebut, kedua pihak akhirnya bersepakat untuk saling memaafkan. 


Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kesal dengan tindakan yang dilakukan oknum anak buahnya yang melakukan tindakan kekerasan kepada suporter Arema Malang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (5/10/2022) malam. Menurut Panglima, tindakan itu sangat tidak baik.


"Kalau seperti yang di video ya, beberapa oknum. Itu kan mereka menyerang masyarakat atau individu yang tidak juga menyerang mereka, bahkan juga membelakangi. Jadi ya sangat-sangat nggak bagus," kata Andika Perkasa di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/10/2022). (*)