Raja Salman dan MbS Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan -->

Iklan Atas

Raja Salman dan MbS Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan

Rabu, 05 Oktober 2022

Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), turut mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.


Jakarta - Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), turut mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.


"Kami menghaturkan kepada kalian, keluarga korban meninggal dan rakyat Indonesia, belasungkawa kami," ujar Raja Salman, seperti dikutip Arab News, Selasa (4/10).


Ia juga berkata, "Semoga Tuhan memberikan korban yang terluka kesembuhan, dan melindungi rakyat Indonesia dari segala marabahaya."


Sementara itu,MbS juga mengucapkan belasungkawa mendalam. Tak lupa, ia juga mendoakan agar korban terluka dalam tragedi itu segera pulih,sebagaimana dikutip CNNindonesia.com.


Tragedi Kanjuruhan memang menyedot perhatian internasional, termasuk dari para pemuka agama.


Sebelumnya, Paus Fransiskus juga mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan pada Minggu (2/10) lalu.


Insiden ini terjadi usai laga Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10).Kericuhan ini bermula ketika skuad tuan rumah, Arema FC, dinyatakan kalah dalam laga melawan Persebaya dengan skor 2-3.


Tak terima, sejumlah pendukung Arema turun dari tribun penonton ke tengah lapangan. Karena situasi kian kacau, kepolisian sempat mengadang penonton, kemudian menembakkan gas air mata.


Namun, gas air mata itu tak hanya ditembakkan ke arah pendukung yang turun ke lapangan, tapi juga ke tribun penonton. Para pengunjung pun panik.


Massa lantas berdesak-desakan keluar dari stadion. Di tengah kepanikan itu, banyak penonton mengalami sesak napas, terjatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.


Akibat insiden ini, setidaknya 131 nyawa melayang dan ratusan orang lainnya terluka akibat insiden ini.


Dengan angka korban begitu tinggi, tragedi Kanjuruhan ini tercatat sebagai insiden di sepak bola paling mematikan kedua sepanjang sejarah.(*)