Diguncang Gempa, Pengelola Waduk Cirata dan Jatiluhur Purwakarta Diminta Pastikan Keamanan -->

Iklan Atas

Diguncang Gempa, Pengelola Waduk Cirata dan Jatiluhur Purwakarta Diminta Pastikan Keamanan

Rabu, 16 November 2022

Waduk Jatiluhur Purwakarta.

PURWAKARTA - Pengelola Waduk Cirata dan Jatiluhur diminta memastikan keamanan bendungan menyusul tiga kali gempa bumi mengguncang Kabupaten Purwakarta pada Minggu (13/11/2022) malam dan Senin (14/11/2022) dini hari. Kepastian kedua waduk aman diperlukan untuk meredam keresahan masyarakat.


Diketahui, serangkaian gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Purwakarra dan Bandung Barat, diduga disebabkan oleh aktivitas Sesar Cirata. Warga khawatir ada gempa susulan lebih besar dan berdampak kepada kerusakan dua bendungan terbesar di Indonesia tersebut. 


Sekretaris Komisi III DPRD Purwakarta, Rifky Fauzi mengatakan, dalam waktu dekat Komisi III DPRD Purwakarta akan memanggil PT PLN Nusantara Power UP Cirata sebagai pengelola Waduk Cirata dan Jasa Tirta II sebagai pengelola Waduk Jatiluhur,sebagaimana dikutip iNews.id.


"Kami meminta agar penanggung jawab dua waduk di Purwakarta ini tidak diam saja. Mereka harus menjelaskan kepada masyarakat soal keamanan bendungan," kata Sekretaris Komisi III DPRD Purwakarta Rifky Fauzi, Selasa (15/11/2022). 


Penjelasan resmi dari pengelola waduk itu, ujar Rifky Fauzi, sangat penting. Setidaknya bisa menjawab keresahan masyarakat yang khawatir terhadap gempa susulan yang berdampak negatif terhadap Waduk Cirata dan Jatiluhur. 


Pengelola dua waduk ini juga harus memastikan keselamatan masyarakat jika dua bendungan yang saat ini dimamfaatkan untuk pembangkit listrik itu rusak, termasuk melakukan sejumlah mitigasi bencana soal dampak gempa yang diduga berasal dari Sesar Cirata. 


Jika dua bendungan itu dipastikan aman sekalipun diguncang gempa besar, ujar Rifky Fauzi, masyarakat harus tahu. Tentu dengan penjelasan ilmiah. Jangan sampai ada isu liar sehingga menimbulkan keresahan yang berlebihan. 


"Apalagi di era digital seperti sekarang, masyarakat gampang terpropokasi dengan kabar hoax yang bisa dengan cepat menyebar," ujar Rifky Fauzi.  Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, terjadi tiga kali gempa yang membuat warga Kabupaten Purwakarta dan KBB panik, pertama pada Minggu malam pukul 22.41 WIB dengan magnitudo 4,1.


Tiga jam kemudian, gempa kedua terjadi pada Senin pukul 01.13 WIB, dengan Magnitudo 3,3. Gempa ketiga terjadi pada Senin pukul 02.41 WIB dengan kekuatan Magnitudo 2,8. Pusat gempa yang pertama berada di koordinat 6,73 Lintang Selatan dan 107,35 Bujur Timur, tepatnya berlokasi di darat pada jarak 21 kilometer barat daya Kabupaten Purwakarta dengan kedalaman 6 kilometer. 


Begitu juga gempa susulan yang kedua dan ketiga lokasinya masih tidak jauh dari lokasi pertama, masih di sekitar kawasan Waduk Cirata.  Sebagaimana diungkap dari hasil penelitian Soehaimi (2010), Sesar Cirata membentang dari timur ke barat dengan panjang sekitar 25 kilometer. Jalur sesar ini berada di sebelah selatan dari Sesar Baribis. 


Waduk-waduk yang berada di pertahanan aktif itu antara lain Waduk Cirata dan Saguling di hulu, serta Waduk Jatiluhur di hilir, yang menyediakan energi untuk PLTA pemasok listrik jaringan interkoneksi Pulau Jawa-Bali. Hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan resmi dari pengola dua waduk tersebut. MNC Portal Indonesia belum berhasil menemui pengelola Waduk Cirata dan Jatiluhur. (*)


-->