Koalisinya Diprediksi Menang Tipis, Anwar Ibrahim Bisa Jadi PM Malaysia -->

Iklan Atas

Koalisinya Diprediksi Menang Tipis, Anwar Ibrahim Bisa Jadi PM Malaysia

Sabtu, 19 November 2022

 

Koalisi Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin sekaligus mengusung Anwar Ibrahim diprediksi menang tipis dalam pemilu ke-15.




KUALA LUMPUR Koalisi Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin sekaligus mengusung Anwar Ibrahim diprediksi menang tipis dalam pemilu ke-15. Maka Anwar Ibrahim diprediksi akan menjadi perdana menteri baru Malaysia. 


Dilansir dari Reuters, jajak pendapat memperkirakan tidak ada pemenang mutlak dengan perolehan suara yang sangat dominan. Tanpa pemenang yang jelas, ketidakpastian politik diperkirakan dapat berlanjut, sebagaimana dikutip iNews.id.


Anwar Ibrahim diperkirakan akan mengambil kursi parlemen terbanyak, namun gagal merebut mayoritas yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan. 


Dalam pemilu ini, koalisinya berhadapan dengan kelompok yang dipimpin oleh Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob dan mantan perdana menteri, Muhyiddin Yassin. 


Mahathir Mohamed (97), yang memerintah Malaysia selama lebih dari dua dekade selama dua masa kekuasaan kini juga kembali bangkit untuk satu pertarungan terakhir meskipun dia tidak dianggap sebagai pesaing utama.


Jika Anwar meraih jabatan tertinggi, itu akan menjadi perjalanan yang luar biasa bagi seorang politisi. Pasalnya dalam 25 tahun, dia telah beralih dari pewaris jabatan perdana menteri menjadi tahanan politik yang dihukum karena sodomi hingga menjadi tokoh oposisi terkemuka.


Tetapi koalisi saingan dapat bersatu bahkan jika Anwar mendapat suara terbanyak. Persaingannya cair karena jajak pendapat menunjukkan sejumlah besar pemilih yang ragu-ragu.


"Saat ini, saya pikir semuanya terlihat bagus dan kami sangat percaya diri," kata Anwar kepada wartawan setelah memberikan suaranya di negara bagian Penang.


Ada sekitar 21,1 juta pemilih Malaysia yang memenuhi syarat, termasuk 6 juta pemilih baru. Mereka akan memilih 222 anggota parlemen untuk majelis rendah parlemen.


Masalah utama Malaysia saat ini adalah prospek ekonomi dan kenaikan inflasi termasuk korupsi. Beberapa pemimpin dari koalisi Barisan Nasional yang sedang menjabat menghadapi tuduhan korupsi.


Rakyat Malaysia juga frustrasi dengan ketidakstabilan politik yang menurut mereka telah mengalihkan fokus politisi dari pembangunan ekonomi.


"Saya berharap ada perubahan dalam pemerintahan. Ada banyak masalah yang perlu ditangani - ekonomi, kekayaan negara, orang-orang yang melakukan kesalahan yang tidak dituntut," kata Ismat Abdul Rauf, seorang pensiunan berusia 64 tahun, kepada Reuters.(*)