Tragis, Remaja Asal Malang Tewas usai Atraksi Jumping di Lautan Pasir Bromo -->

Iklan Atas

Tragis, Remaja Asal Malang Tewas usai Atraksi Jumping di Lautan Pasir Bromo

Selasa, 08 November 2022

Tangkapan layar saat korban melakukan aksi jumping di lautan pasir Gunung Bromo


PROBOLINGGO - Remaja asal Malang tewas kecelakaan di lautan pasir wisata Gunung Bromo, Selasa, (8/11/2022). Korban bernama Ghulam Ahmad Syahrul Jali (18) warga Kelurahan Kedungkandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ini tewas usai melakukan atraksi jumping dengan sepeda motor.  


Informasi yang dihimpun, korban berangkat ke Wisata Gunung Bromo bersama teman-temannya dari Malang. Kemudian pada Senin (7/11/2022) pagi sekitar pukul 05.45 WIB, Ghulam melakukan aksi jumping dengan sepeda motor trail-nya.


Aksi Ghulam ini sempat direkam kamera smartphone temannya dan videonya beredar viral di media sosial. Terlihat pada video yang beredar, korban tengah memacu sepeda motornya berjarak sekitar 10 meter dengan kencang,sebagaimana dikutip iNews.id.


Korban kemudian melintasi sebuah gundukan tanah yang menyebabkan sepeda motornya terbang di udara dan jatuh ke tanah. Ironisnya saat jatuh itulah kepala korban terbentur dengan keras ke tanah, ditambah tidak menggunakan helm atau pelindung kepala.


Remaja berusia 18 tahun itu pun terkapar seketika dengan kondisi penuh luka. Sepeda motor yang ditumpanginya pun rusak parah. Korban sempat dievakuasi ke Puskesmas Sukapura, namun di puskesmas itulah korban dinyatakan meninggal dunia setibanya di puskesmas. 


Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat menyesalkan adanya kecelakaan yang menimpa wisatawan di lautan pasir Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Senin pagi kemarin. Kecelakaan itu murni disebabkan kesalahan dari wisatawan sendiri karena tidak berhati-hati dan tidak menguasai medan.


"Pengunjung diharapkan tetap waspada, berhati-hati, dan berkendara dalam kondisi prima, tertib, dan mengutamakan keselamatan dalam berkendara, sekaligus memahami, menguasai medan," kata Sarif Hidayat, pada Selasa pagi (8/11/2022). 


Sarif menegaskan, bila keselamatan berkendara dipatuhi peristiwa kecelakaan maut di lautan pasir seperti kemarin bisa diminimalisir. "Sehingga hal - hal yang menyebabkan atau menimbulkan laka bisa dieliminir," ujarnya. (*)