2 Kereta Api Bawah Tanah Tabrakan, 1 Perempuan Tewas dan 57 Lainnya Luka -->

Iklan Atas

2 Kereta Api Bawah Tanah Tabrakan, 1 Perempuan Tewas dan 57 Lainnya Luka

Minggu, 08 Januari 2023

Tabrakan dua kereta bawah tanah terjadi di Mexico City, Meksiko.



MEXICO CITY - Tabrakan dua kereta bawah tanah terjadi di Mexico City, Meksiko. Satu perempuan muda tewasdan 57 orang lainnya luka. 


Kecelakaan terjadi Sabtu (7/1/2023) dini hari. Wali Kota Claudia Sheinbaum melalui akun Twitternya mengatakan, kecelakaan itu terjadi di Jalur 3 sistem Metro ibu kota. Lokasi kecelakaan terjadi di antara stasiun Potrero dan La Raza, sebagaimana dikutip iNews.id.


Sayang dia tak menyebut penyebab pasti tabrakan tersebut. Korban tewas dan luka dilarikan ke tujuh rumah sakit. 


Empat orang terjebak di reruntuhan gerbong untuk sementara waktu, termasuk masinis salah satu kereta yang dilaporkan dalam kondisi kritis.


Dilansir dari The Guardian, belasan polisi dan tentara mengerumuni stasiun kereta bawah tanah terdekat. Sementara ambulans dan tim penyelamat tiba untuk merawat yang terluka.


Seorang tukang listrik yang berada di salah satu kereta, Edgar Montiel, mengaku merasa beruntung karena dia memutuskan pindah dari gerbong terakhir. Pasalnya, gerbong terkahir hancur dalam kecelakaan itu.


“Kedengarannya sangat kuat. Saya baru saja memejamkan mata ketika merasakan gerbong kereta terbentur dan melemparkan saya,” kata Montiel kepada Associated Press. 


Dia mengatakan dia tetap di lantai kereta dengan beberapa penumpang di tengah jeritan dan tangisan minta tolong. Listrik padam ke kereta bawah tanah dan banyak asap mulai keluar. 


"Asap membuat kami tidak bisa bernapas dengan baik,” katanya.


Sistem kereta bawah tanah Mexico City memiliki jalur 140 mil dan 195 stasiun. Per hari, kereta melayani rata-rata 4,6 juta penumpang. 


Sejumlah kecelakaan telah terjadi di metro dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling serius adalah runtuhnya jembatan layang rel di Jalur 12 pada Mei 2021 yang menewaskan 26 orang dan melukai lebih dari 60 orang.


Investigasi menyalahkan kegagalan struktural dalam proses konstruksi. Sebanyak 10 mantan pejabat telah didakwa dengan pembunuhan, cedera dan kerusakan properti.(*)