Ilustrasi |
London – Seorang polisi di London, Inggris, mengaku telah melakukan 24 tuduhan pemerkosaan dalam serangkaian dakwaan pelecehan terhadap perempuan selama hampir dua dekade. Kasus itu menjadikannya sebagai salah satu pelanggar seks paling produktif di Inggris.
Kepolisian Metropolitan London dan Kejaksaan Inggris menyatakan, polisi bernama David Carrick (48) telah menggunakan posisinya yang berkuasa untuk mengendalikan dan mengintimidasi para korban. Dia mengatakan kepada para perempuan itu bahwa tidak ada yang akan memercayai kata-kata mereka yang bertentangan dengan kata-kata polisi, sebagaimana dikutip iNews.id.
“Pria ini melecehkan perempuan dengan cara yang paling menjijikkan. Ini memuakkan. Kami telah mengecewakan para perempuan dan anak perempuan dan memang kami telah mengecewakan warga London,” ungkap Komisaris Kepolisian Metropolitan London, Mark Rowley, dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Selasa (17/1/2023).
“Kami telah gagal. Dan saya minta maaf. Dia seharusnya tidak menjadi polisi,” ujarnya.
Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyebut kasus itu mengerikan. Sementara Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan, kredibilitas lembaga kepolisian patut dipertanyakan setelah Carrick mengaku bersalah atas 49 dakwaan terkait pencabulan terhadap 12 korban antara tahun 2003 dan 2020.
“Ini adalah kasus yang mengerikan dan perhatian perdana menteri tertuju pada semua korbannya,” kata juru bicara Sunak.
“Aparat kepolisian harus membasmi para petugas semacam ini untuk memulihkan kepercayaan publik, yang telah dihancurkan oleh peristiwa penting seperti ini,” ucapnya.
Carrick bergabung dengan Kepolisian Metropolitan London pada 2001. Dia mengisolasi para perempuan secara sosial dan finansial, dan sering menahan mereka di luar keinginan mereka. Dia mengendalikan apa yang dikenakan para korbannya dan kapan mereka tidur. (*)