Putin ke Tentara Rusia: Kita Tak Akan Menyerah pada Tekanan Asing, Harus Terus Melawan! -->

Iklan Atas

Putin ke Tentara Rusia: Kita Tak Akan Menyerah pada Tekanan Asing, Harus Terus Melawan!

Minggu, 01 Januari 2023

Presiden Rusia Vladimir Putin.



MOSKOW – Rusia tidak akan menyerah pada tekanan asing. Moskow akan terus memperjuangkan kepentingannya selama diperlukan, ungkap Presiden Vladimir Putin pada Sabtu (31/12/2022).


“Rusia berada dalam posisi ini. Entah menyerah atau melawan. Tapi selama kita memiliki orang-orang seperti kalian dan orang-orang yang ada di samping kalian, tentunya kita tidak akan menyerah,” ujar Putin saat berbicara dengan para tentaraDistrik Militer Selatan Rusia, sebagaimana dikutip iNews.id.


“(Kita) hanya harus bertarung. Maju terus. Dengan teratur. Dengan tenang,” kata dia, seperti dikutip kantor berita Sputnik.


Dalam pertemuannya dengan para prajurit Rusia, Putin juga mengatakan bahwa masih banyak ruang untuk perbaikan, termasuk pengembangan, dan produksi amunisi, senjata presisi, dan sarana komunikasi.


Selain itu, dia menyatakan, pertempuran bersenjata tidak dapat dihindari dalam keadaan saat ini. Akan tetapi, dukungan aktif dari rakyat sangat penting dan Rusia tidak dapat hidup tanpanya. Putin juga mendesak para tentara untuk menjaga diri mereka sendiri, jika memungkinkan.


Putin mengunjungi markas Distrik Militer Selatan Rusia pada Sabtu pagi waktu setempat. Di sana, dia berbicara dengan para komandan militer dan memberikan panji kepada korps tentara, termasuk dari Donetsk dan Luhansk. 


Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskovmengatakan, Putin juga memberikan penghargaan kepada para prajurit yang menunjukkan keberanian dan kepahlawanan selama operasi militer khusus (agresi militer Rusia—red) di Ukraina.


Rusia mulai meluncurkan agresi militer di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina. Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khususnya adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina.


Sebagai tanggapan atas agresi militer itu, negara-negara Barat dan sekutunya berusaha menekan Rusia dengan menjatuhkan beragam sanksi terhadap Moskow.(*)