Wakili Suara Masyarakat Terkait Kendala PDAM Sawahlunto, Eka Wahyu Bilang Begini -->

Iklan Atas

Wakili Suara Masyarakat Terkait Kendala PDAM Sawahlunto, Eka Wahyu Bilang Begini

Senin, 09 Januari 2023
Ketua DPRD Sawahlunto Eka Wahyu saat menyambangi PDAM terkait keluhan masyarakat dalam suplai air bersih.


Sawahlunto, fajarsumbar.com - Persoalan penyediaan air bersih di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat masih terus menjadi kendala klasik yang dirasakan masyarakat, sebelum maupun sejak kepemimpinan Deri Asta - Zohirin Sayuti atau Derazs periode 2018-2023.


Berdasarkan desakan masyarakat yang datang silih berganti ke rumah dinas Ketua DPRD Kota Sawahlunto, maupun melalui sambungan telepon hingga mendatangi gedung DPRD untuk mengadukan persoalan klasik penyediaan air bersih oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Sawahlunto masih menjadi tanda tanya bagi masyarakat. 


Hal tersebut membuat Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Eka Wahyu, menyambangi kantor PDAM untuk menanyakan secara langsung kepada Direktur PDAM Arifman di Kayu Gadang, Desa Santur, Kecamatan Barangin, Senin (9/1/2023). 


Ditanyakan Ketua DPRD Sawahlunto kepada Direktur PDAM Arifman, kendala apa yang membuat penyaluran air bersih kepada masyarakat menjadi terganggu. "Sedangkan kita juga akan mengalami musim kemarau kedepannya, apakah masih ada stok airnya atau pada musim kemarau nanti stok airnya lancar atau tidak. Menurut pemikiran saya, mungkin ada masa transisi antara pipa lama ke pipa yang baru, itu saya agak maklum lah. Tapi kalau masyarakat awam tentu tahunya ada air," ujar Eka Wahyu. 


Tentu, kata Eka Wahyu, solusi seperti apa yang akan diambil terhadap dampak dua minggu ke depan dalam mengatasi penyaluran air bersih kepada masyarakat. "Masyarakat bilang, tak hidup tiap hari gak apa-apalah buk. Mungkin satu minggu itu, dua atau tiga kali gak apa-apa juga karena bergantian," ungkap Eka menyampaikan keluhan masyarakat ke Direktur PDAM Sawahlunto. 


Menanggapi hal tersebut, Arifman mengatakan bahwa pihaknya juga mengalami keluhan terkait pekerjaan Optimalisasi Spam IKK Kota Sawahlunto dengan nomor kontrak HK.01.02/15/PPK.AM/PPP-SB/2021, tanggal kontrak 30 November 2021, waktu pelaksanaan 300 hari kerja, nilai kontrak Rp 27.921.611.000, Konsultan Supervisi PT Dacrea Design and Engineering Consultans Join Operation With PT Deserco Development Services, Kontraktor Pelaksana PT Jasuka Bangun Pratama - PT Bayu Surya Bakti Konstruksi (KSO), tahun anggaran APBN 2021-2022. 


"Kita belum bisa pakai pipa barunya sama IPA barunya, kita belum bisa pakai karena belum ada serah terimanya," kata Arifman kepada Eka Wahyu. 


Diterangkan Arifman kepada Eka Wahyu, bahwasanya pihaknya belum bisa memanfaatkan dari pekerjaan Optimalisasi Spam IKK tersebut. "Karena kan butuh proses juga, orang kita dilatih, karena teknologinya berbeda dan lebih maju yang kita gunakan di situ. Serba otomatis lah istilahnya gitu kan," ungkap Arifman kepada Eka Wahyu. 


Nantinya, sambung Arifman, ada beberapa titik penyambungan untuk proyek selanjutnya. Untuk sekarang sudah ada dua titik yang terkoneksi. "Kami akan tetap berusaha dimana titik-titik (kendalanya-red). Saya sangat mengerti sekali dengan keluhan masyarakat. Sama kita buk, saya juga kena telpon juga, kadang juga tidak wajar lagi. Ya, kami terima kata-katanya itu. Karena itu memang tupoksi kita dan kita harus siap dengan cacian itu," sebut Arifman. 


Selanjutnya, kata Arifman, pihaknya juga telah melakukan diskusi dengan walikota agar secepatnya mengaktifkan Spam Kandi untuk pengelolaan sementara, karena masih dalam masa perawatan 6 bulan sampai Mei mendatang dan pada masa pemeliharaan tersebut pihaknya berharap bisa memakai atau memanfaatkan. 


"Jadi jelas juga setelah dipakai nanti, apa yang kurang nanti masih bisa kita klaim ke pelaksananya. Gak menjadi beban di daerah lagi kalau ada pipanya yang bocor. Pipa yang baru pernah di uji coba, namun belum maksimal. Karena kalau ini jalan, kami harapkan efesien. Karena jangkauannya yang tinggi-tinggi, seperti Puncak Cemara, Tangsi Gunung," ulasnya kemudian. 


Tahun ini, jelas Arifman, masih ada tahap lanjutan di PUPR Sawahlunto. Arifman mengatakan permohonan maafnya karena belum maksimal dalam melayani masyarakat. "Tapi kami terus berusaha sebaik-baiknya dalam melayani masyarakat kedepannya," tandasnya. (ton)