Afrizal Sahar, Polisi Pemerhati Kaum Dhuafa -->

Iklan Atas

Afrizal Sahar, Polisi Pemerhati Kaum Dhuafa

Rabu, 22 Februari 2023

Kanit Gakkum Satlantas Polres Kota Pariaman, Iptu Afrizal Sahar saat membantu kaum dhuafa. Ist




Kota Pariaman
- Ditengah tenggelamnya nama baik institusi Polisi Republik Indonesia oleh sederet kasus yang melilit beberapa oknum kepolisian beberapa hari ini. Ternyata, masih ada anggota Polisi berhati mulia dan suka berbagi kepada masyarakat dhuafa. 

Anggota Polri itu, bernama Iptu Afrizal Sahar, Pria kelahiran Kasai, 11 Februari 1982 ini bertugas di Satlantas Polres Kota Pariaman sebagai Kepala Unit Penegak Hukum (Gakkum). 


Di usia 41 tahun, Iptu Afrizal memiliki visi yang besar dan mulia, tentang bagaimana menjadi seorang anggota polisi pemberi manfaat untuk masyarakat sekitar, terutama saat berada ditengah-tengah warga yang membutuhkan uluran tangan.

Semenjak ditempatkan di Satlantas Polres Pariaman sebagai Kanit Gakkum, Dirinya terpanggil untuk bisa berbagi  sembako dan membantu masyarakat hingga ke pelosok desa. Rutinitas ini dia lakukan tanpa menganggu jam dinasnya, karena dirinya mencari waktu yang luang untuk menyerahkan lansung sembako kepada warga yang membutuhkan.


Ternyata, setiap bantuan sembako yang diberikan kepada kaum dhuafa, hasil dari youtuber yang dikelola sejak 2021. Adapun konten yang ditampilkan polisi piaman bagarah bentuk hiburan dan polisi manyapo dalam bentuk kegiatan bantuan sosial terhadap kaum dhuafa.


Pria tamatan SMAN 1 Nan Sabaris dan Sarjana Hukum di Taman Siswa ini, mengutarakan bahwa dirinya melakoni semua ini atas panggilan jiwanya bukan karena hal lain, apalagi ingin mencari nama kepada atasan maupun kepada masyarakat lainya.

"Saya lahir dan dibesarkan dalam lingkungan sederhana, jadi berbuat untuk membantu masyarakat susah sudah menjadi panggilan jiwa saya" tutur Iptu Afrizal Sahar dengan nada rendah


Perwira tahun 2018 ini, kembali menyampaikan bahwa prinsip yang ia tanam adalah berbuat baiklah sebanyak-banyaknya. Namun, jangan pernah sedikitpun untuk melakukan keburukan apalagi kezaliman terhadap masyarakat  kaum dhuafa. 


Menurutnya, pangkat dan jabatan tidak ada yang abadi. Karena itu, selagi kesehatan dan umur yang panjang diberikan Allah SWT manfaatkan semaksimal mungkin untuk memberi manfaat bagi masyarakat lain, dan sekitarnya yang masih membutuhkan uluran tangan kita. Tutur, ayah dari tiga orang anak ini ( Heri