Mobil Listrik Terbakar Ternyata Susah Dipadamkan, Harus Direndam Air 1 Minggu -->

Iklan Atas

Mobil Listrik Terbakar Ternyata Susah Dipadamkan, Harus Direndam Air 1 Minggu

Minggu, 12 Februari 2023

Kebakaran pada kendaraan listrik bukan sekadar memadamkan api, tapi ada komponen baterai di dalamnya yang butuh penanganan khusus.




JAKARTA – Penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terus didorong sejumlah negara di dunia. Namun, tahukah Anda bagaimana jadinya bila mobil listrik terbakar?


Seperti diketahui, beberapa waktu lalu sebuah mobil listrik Tesla Model S terbakar di Jalan Tol California, Amerika Serikat (AS). Petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api. Setidaknya, mereka membutuhkan 22.000 liter air untuk menjinakkan si jago merah, sebagaimana dikutip iNews.id.


Padahal, mobil tersebut terlihat masih dalam keadaan utuh dan tidak seluruhnya terbakar. Secara kasat mata hanya butuh sedikit air. Bagaimana menanganinya?


Kepala Sektor Damkar Cengkareng H Wirawan Aries Wibowo mengatakan, penanganan pada kendaraan listrik bukan sekadar memadamkan api. Ada komponen baterai di dalamnya.


“Kalau mobil listrik itu kebakarannya disebabkan oleh baterai. Jadi ada satu sel baterai yang rusak dan terbakar, maka akan merambat ke sel-sel lain. Jadi sebenarnya kita bukan memadamkan api, tapi mendinginkan baterai,” kata Wirawan saat dikonfirmasi jurnalis dilansir Minggu (12/2/2023).


Wirawan menjelaskan belum ada cara lain untuk mengatasi kebakaran pada mobil listrik selain menyemprotkan air sebanyak-banyaknya. Mengingat, api bisa muncul lagi meski sudah tidak ada yang menyulut.


“Ada satu kasus di luar negeri itu, mobil listrik kebakaran sudah disiram air sebanyak-banyaknya oleh petugas. Dirasa sudah cukup, mobil dibawa pakai towing, tapi diikutin sama pemadam. Di jalan timbul percikan lagi, jadi harus disemprot lagi. Sampai di pabriknya, mobil itu kebakaran lagi setelah seminggu terparkir di halaman,” katanya.


Selain memastikan baterai dingin, Wirawan memastikan tidak ada arus listrik yang bocor yang dapat merambat melalui air. Sebab itu, Kewaspadaan dalam menangani mobil listrik yang kebakaran sangat penting.


“Saya sudah meminta ke dinas untuk pengadaan alat yang bisa menyemburkan air langsung ke pusat baterai. Jadi nanti alatnya ditempatkan tepat di bawah baterai yang terbakar dan dia akan menusuk paket baterai untuk menyemprotkannya ke dalam. Ini cukup efektif untuk mendinginkan baterai,” katanya.


Namun, Wirawan menyebutkan ada cara yang lebih efektif untuk memastikan api yang bersumber dari baterai tidak muncul kembali. Yaitu merendam mobil seutuhnya di dalam wadah besar selama sepekan.


“Ini sudah ada di luar punya bak besar. Jadi kalau ada mobil listrik terbakar, tinggal diangkut pakai crane dan dimasukkan ke bak penampungan ini selama seminggu, sudah selesai. Tapi sambil di kontrol pakai thermal gun. Ini sangat efektif, tapi yang jelas mobilnya sudah nggak bisa dipakai lagi,” ujar Wirawan.(*)