Taliban Akan Sulap Bekas Pangkalan Militer AS Menjadi Zona Ekonomi Khusus -->

Iklan Atas

Taliban Akan Sulap Bekas Pangkalan Militer AS Menjadi Zona Ekonomi Khusus

Senin, 20 Februari 2023

Pemandangan di Pangkalan udara Bagram, Afghanistan setelah ditinggalkan pasukan Amerika Serikat, Juli 2021. 



KABUL - Pemerintahan Taliban akan melanjutkan rencana mengubah bekas pangkalan militer asing menjadi zona ekonomi khusus untuk bisnis, kata penjabat wakil perdana menteri untuk urusan ekonomi dalam sebuah pernyataan pada Minggu, (19/2/2023).


Penjabat menteri perdagangan telah mengatakan kepada Reuters pada Desember bahwa kementeriannya sedang mengerjakan rencana untuk bekas pangkalan Amerika Serikat (AS) dan akan menyerahkannya kepada komite ekonomi yang dipimpin oleh penjabat wakil PM Mullah Abdul Ghani Baradar dan kabinet untuk persetujuan.


"Setelah diskusi menyeluruh, diputuskan bahwa Kementerian Perindustrian dan Perdagangan harus secara bertahap menguasai pangkalan militer yang tersisa dari pasukan asing dengan tujuan mengubahnya menjadi zona ekonomi khusus," kata Mullah Baradar dalam pernyataan tersebut, sebagaimana dilansir Reuters.


Dia menambahkan rencana percontohan akan mulai mengubah pangkalan di ibu kota Kabul dan di Provinsi Balkh utara.


Perekonomian Afghanistan telah berjuang dan lembaga bantuan memperingatkan krisis kemanusiaan yang parah sejak Taliban mengambil alih pada 2021 ketika pasukan asing ditarik setelah 20 tahun perang, sebagaimana juga dikutip Okezone.com.


Pengambilalihan tersebut memicu pemotongan dana pembangunan, pembekuan aset bank sentral asing dan sanksi yang diberlakukan pada sektor perbankan.


Keputusan administrasi Taliban untuk melarang sebagian besar pekerja LSM perempuan bekerja tahun lalu mendorong banyak lembaga bantuan untuk menghentikan sebagian operasi sementara jutaan orang masih bergantung pada bantuan kemanusiaan.


Taliban mengatakan mereka fokus untuk meningkatkan swasembada ekonomi melalui perdagangan dan investasi. Beberapa investor asing telah menyatakan keprihatinan atas serangkaian serangan, termasuk di sebuah hotel yang populer di kalangan pengusaha China, yang diklaim oleh ISIS.


Namun, Bank Dunia juga mencatat bahwa ekspor meningkat dan pemerintahan Taliban berhasil menjaga pendapatan tetap stabil pada 2022.(*)