Analisis Badan Geologi Gempa M4,0 di Cianjur, Struktur Tanah Melapuk -->

Iklan Muba

Analisis Badan Geologi Gempa M4,0 di Cianjur, Struktur Tanah Melapuk

Kamis, 30 Maret 2023

 

Ilustrasi gempa bumi




Bandung- Badan Geologi memperkirakan, gempa bumi yang terus terjadi di wilayah Cianjur merupakan akibat proses pelapukan tanah dan batuan di kawasan tersebut. Masyarakat diminta memitigasi risiko bencana untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. 


Kepala Badan Geologi KESDM Sugeng Mujiyanto mengatakan, lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara Gunung Gede. 


"Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan endapan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan, sebagaimana dikutip iNews.id.


Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," kata dia, Kamis (30/3/2023). 


Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. 


Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat. 


"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi," kata dia. 


Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat. Bangunan di Kabupaten Cianjur harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.  Oleh karena wilayah Kabupaten Cianjur tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan nonstruktural. 


Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard)  berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.(*)