Dicueki Pemerintah Soal ODGJ, Warga Durian I Goro Bersama Carikan Solusi -->

Iklan Atas

Dicueki Pemerintah Soal ODGJ, Warga Durian I Goro Bersama Carikan Solusi

Minggu, 05 Maret 2023
.


Sawahlunto, fajarsumbar.com - Afridal (68) atau biasa disapa Kadok oleh masyarakat sekitar Kelurahan I, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sering berjalan ngesot memungut sampah lalu membawanya ke rumah kediamannya untuk dibakar. 


Menurut cerita keluarga yang mengurus Kadok, Abdul Gafar, dulunya Kadok berjalan normal seperti biasa menjalankan aktivitas sehari-hari memungut sampah di warung-warung bahkan rumah tetangga sepanjang jalan sekitar Kelurahan Durian I dan Kelurahan Lubang Panjang hingga ke Kelurahan Pasar. 


Namun, karena Kadok mengalami kecelakaan tabrak lari pada 2013 lalu di sekitar Stasiun Kereta Api Sawahlunto. Lalu ia ditinggalkan begitu saja oleh sang penabrak dengan keadaan patah kaki. Pihak keluarga membawa Kadok ke Puskesmas Waringin untuk diobati dan akhirnya Kadok tidak bisa kembali berjalan normal. 


Selang beberapa tahun dan masih berjalan ngesot memungut sampah, Kadok kembali ditabrak pemotor di Pasar Baru Durian pada malam hari yang dilakukan oleh pemotor tak berlampu yang melintas. Namun penabrak itu bertanggungjawab dengan membawa Kadok ke RSUD Sawahlunto dengan menanggung semua biaya perobatan Kadok. 


Terbaru, pertengahan Januari 2023 lalu, Kadok kembali ditabrak pemotor pada malam hari, diduga pemotor tak melihat Kadok saat melintas di tengah jalan dan penabrak diketahui mengalami patah kaki dan juga lagi keadaan susah, sehingga biaya perobatan ditanggung sendiri-sendiri saja. 


Menindaklanjuti hal tersebut, Ketua RW 1, Kelurahan Lubang Panjang Alfrimen dan Ketua RT 1, RW 1, Kelurahan Durian 1 Abdullah Jaelani menyambangi Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Perempuan Dan Perlindungan Anak Kota Sawahlunto untuk melakukan koordinasi mencari solusi terkait Kadok. 


Koordinasi tersebut belum membuahkan hasil karena Kadok tidak termasuk dalam kriteria untuk dititipkan di Panti Sosial. 


Mengantisipasi kejadian serupa terjadi lagi terhadap Kadok dan juga demi kenyamanan warga berlalu lintas, Abdullah Jaelani selaku RT, mencarikan solusi untuk Kadok dengan merencanakan membuat pagar pembatas disekitar rumah Kadok agar Kadok tidak kembali ke jalan raya untuk memungut sampah.


"Iya kami gotong royong bersama pemuda Durian 1 secara swadaya membersihkan perkarangan rumah Kadok untuk nanti membangun pagar pembatas setinggi 1,2 meter. Hal ini kami lakukan sebagai antisipasi agar Kadok tak keluar ke jalan raya dan membahayakan pengendara dalam berlalu lintas," ungkap RT yang biasa disapa Dul saat gotong royong bersama pemuda, Minggu (5/3/2023). (ton)