![]() |
Salah satu drone MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat sedang mengudara. |
MOSKOW – Penerbangan drone AS di atas Laut Hitam dianggap sebagai tanda keterlibatan langsung AS dalam konflik melawan Rusia. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia), Dmitry Peskov, akhir pekan ini.
Pekan lalu, sebuah drone AS jatuh ke Laut Hitam setelah dicegat oleh pesawat tempur Su-27 milik Angkatan Udara Rusia. Itu adalah bentrokan militer langsung pertama yang diketahui antara kedua pihak sejak Rusia melancarkan agresinya di Ukraina tahun lalu,sebagaimana dikutip iNews.id.
“Sangat jelas apa yang dilakukan drone ini, dan misi mereka sama sekali bukan misi damai untuk memastikan keamanan pelayaran di perairan internasional,” kata Peskov dalam sebuah wawancara TV, Minggu (19/3/2023), seperti dikutip kembali kantorb berita Interfax. “Dan faktanya, kita berbicara tentang keterlibatan langsung operator drone ini dalam konflik, dan melawan kita,” ucapnya.
Amerika Serikat menyatakan, sejumlah pesawat tempur Rusia mengganggu drone dalam sebuah insiden pada Selasa lalu. Jet-jet tempur itu juga menyemprotkan bahan bakar ke drone AS, sebelum salah satu dari mereka memotong baling-balingnya dan menyebabkan pesawat tak berawak itu jatuh saat melakukan misi pengintaian di wilayah udara internasional.
Sementara Rusia menyatakan pesawat tak berawak AS itu telah melanggar batasan wilayah udara dan kehilangan kendali setelah melakukan manuver tajam. Namun, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, juga memberikan penghargaan kepada para pilot yang terlibat dalam merontokkan drone AS itu. Moskow mengatakan Amerika Serikat dan sekutunya menggunakan Ukraina untuk berperang dan menimbulkan “kekalahan strategis” di pihak Rusia. Akan tetapi, Washington DC justru mengklaim, pihaknya hanya membantu Ukraina untuk mempertahankan diri dari invasi Rusia.(*)