Komentar |
| Anggota DPRD Labura Alamsyah Tanjung (sumber foto/ facebook Alamsyah Tanjung) |
Labura, fajarsumbar.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Labuhanbatu Utara Alamsyah Tanjung tanggapi tudingan terkait dugaan mangkir dari panggilan Inspektorat Labuhanbatu Utara untuk dimintai keterangan atas dugaan gratifikasi yang dilakukan anggota DPRD Kabupaten Labura, saat kunjungan kerja ke perusahaan di wilayah setempat.
“Berkenaan dengan informasi gratifikasi yang di media, menyudutkan beberapa dari kita seolah sudah jadi tersangka, saya sangat menyesalkan nya langsung jadi konsumsi publik, yang mana kebenaran akan itu belum tentu benar,” ucapnya kepada media, Sabtu (8/4/2023).
Menurutnya, ia juga terkejut atas undangan yang dilayangkan oleh Inspektorat Labura untuk memberikan keterangan lebih lanjut pada Selasa (4/4/2023) pukul 14.00 Wib, sementara undangan tersebut diterima melalui stafnya dihari yang sama pada pukul 14.58 Wib.
“Dan saya juga cukup terkejut, undangan nya masuk ke kita 14.58 sedangkan di suruh hadir 14.00 di hari yang sama. Sedangkan di hari yang sama kita melakukan kunjungan dinas, maka itu seharusnya ini tak perlu di besar-besarkan seolah kita mangkir dari panggilan,” katanya.
Selain itu, anggota DPRD Fraksi PBB ini juga menyesalkan tudingan kepada dirinya terkait dugaan gratifikasi tersebut. Ia juga siap menjawab surat panggilan yang dilontarkan inspektorat sepulang berdinas nantinya.
“Ada baiknya sebenarnya jika kalimatnya hanya praduga baiknya kan nama-nama yang di sebutkan juga inisial, seharusnya kita sama-sama memahami pasal 310 ayat 1 kuhp. Dikarena kan kita merasa tindakan ini menjadi tuduhan tak berdasar khususnya pada saya sendiri. Jangan sampai yang membaca jadi keliru dengan informasi yang tertulis, jika memang informasi di perlukan kita siap untuk sepulang perjalanan dinas menjawab surat panggilan inpekstorat yang di lontarkan kepada kita,” jelasnya. (Red)