BMKG Jelaskan Banjir di Bandung Raya, Ini Penyebabnya  -->

Iklan Atas

BMKG Jelaskan Banjir di Bandung Raya, Ini Penyebabnya 

Minggu, 07 Mei 2023

 

Warga mendorong motor yang mogok setelah nekat menerobos banjir yang merendam Jalan Raya Dayeuhkolot, Bandung.


Bandung - Hujan deras yang terjadi di sejumlah wilayah di Bandung Raya menyebabkan banjir di beberapa lokasi. Akibatnya banyak rumah dan ruas jalan terendam air pada Sabtu (6/5/2023). 


Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung Teguh Rahayu mengatakan, hujan ringan hingga lebat yang terjadi di wilayah Bandung Selatan menjadi penyebab banjir di wilayah Dayeuh Kolot dan Rancamanyar, Kabupaten Bandung, sebagaimana dikutip iNews.id.


BMKG Bandung mencatat hujan pada tanggal 5 Mei 2023 sebesar 60 mm yang termasuk dalam kategori hujan lebat dalam kategori hujan harian. Namun hujan sebesar 40,3 mm terjadi dalam jangka waktu 3 jam antara pukul 01.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.


Atau termasuk dalam kategori hujan sangat lebat dalam kategori hujan per jam. Selain itu pada sore harinya, juga terjadi hujan sebesar 15 mm pada sekitar pukul 16.00 hingga 19.00 WIB.


Beberapa pos pengamatan hujan juga mencatat hujan di Talagabodas (Kota Bandung) 38 mm (hujan sedang). Padalarang (Kabupaten Bandung Barat)  118 mm (hujan sangat lebat) Cileunyi, (Kab. Bandung) 16,5 mm (hujan ringan). 


"Hujan dengan pola semidiurnal atau dua kejadian hujan dalam satu hari seperti ini lazim terjadi pada masa peralihan, dengan karakteristik hujan sedang hingga lebat dalam durasi singkat. Sepanjang bulan Mei ini setiap hari terjadi hujan dengan karakteristik seperti demikian di seluruh wilayah Jawa Barat," kata dia, Minggu (7/5/2023). 


Berdasarkan data observasi curah hujan, hujan sangat lebat dengan durasi singkat (1 jam) adalah penyebab utama terjadinya banjir. Selain itu hujan ringan juga terjadi setelah kejadian hujan sangat lebat tersebut.


Data satelit Himawari dan Radar menunjukkan bahwa kejadian hujan tersebut bersifat lokal. Hujan bersifat lokal lebih disebabkan oleh labilitas atmosfer lokal yang mendukung pertumbuhan awan hujan (Awan Cumulonimbus/Cb). Nilai K index mencapai > 38 sejak pukul 19:00 wib hingga dini hari. Sedangkan nilai Lifted Index < -5. 


"Kedua nilai index ini menunjukkan potensi terjadinya hujan lebat disertai dengan petir dan angin kencang. Pertumbuhan awan dan kejadian hujan terjadi sekitar pukul 01.30 WIB hingga 02.20 WIB.


Labilitas lokal tersebut ditambah dengan pengaruh MJO yang dalam beberapa hari terakhir aktif di wilayah Maritim Kontinen. Pengaruh MJO akan memperkuat proses pertumbuhan awan hujan dan memungkinkan terjadinya hujan sedang-lebat dalam durasi singkat.(*)