Bupati Suhatri Bur, VII Koto Cepat Tanggap Sebagai Kecamatan RPPA -->

Iklan Atas

Bupati Suhatri Bur, VII Koto Cepat Tanggap Sebagai Kecamatan RPPA

Kamis, 18 Mei 2023
Bupati Suhatri Bur ketika berikan sambutan nyatakan VII Koto bergerak cepat sebagai Kecamatan RPPA yang dilaunching, pada hari ini, Rabu 17 Mei 2023 (foto.ikp)


Sungai Sariak
-  Kecamatan VII Koto Sungai Sariak cepat tanggap dan beraksi untuk menindak lanjuti Program Nasional tentang Ramah Perempuan dan Peduli Anak (RPPA). Gerak cepat dari Camat bersama jajarannya ini, maka kita berikan apresiasi atas kemauan dan kerja keras mereka dengan semua elemen di Kecamatan.


Hal tersebut diungkapkan Bupati Suhatri Bur ketika Launching Kecamatan VII Koto sebagai Kecamatan RPPA bertempat di Aula Kantor Camat VII Koto Sungai Sariak, Rabu (17/05/23)


Kata Bupati, program nasional tentang RPPA merupakan program bersakala Nasional yang dicetuskan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) dan Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal tahun 2022 lalu. Dalam hal ini,maka ditunjuk Nagari Pauh Kamba dan Nagari Toboh Ketek menjadi pilot project di Padang Pariaman


Untuk menjadikan Kecamatan RPPA ini, sebut Suhatri Bur, harus memiliki beberapa indikator. Yakni lembaga ramah perempuan dan anak, pemilihan data nagari yang sudah berdasarkan cluster, adanya anggaran, keterwakilan perempuan di sistem pemerintahan, perempuan mendapatkan tempat untuk berkarya di nagari.


Suhatri Bur menegaskan, semua anak mendapatkan pengasuhan yang berbasis hak anak. Juga, tidak ada kekerasan perempuan dan anak, serta mengawasi perkawinan anak di bawah umur.


"Dengan dilaunching Kecamatan VII Koto Sungai Sariak sebagai Kecamatan RPPA pada hari ini, semoga kedepan tidak ada lagi diskriminasi kepada perempuan dan anak di Padang Pariaman, terkhusus di Kecamatan VII Koto," harapnya. 


Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  (Dinsos P3A ) Suhatman menyebutkan perlu adanya Nagari Ramah Perempuan dan Peduli anak.


Karena, kata Suhatman, ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan sinergitas, kekompakan dan keterpaduan. Untuk itu, kita terus mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilakukan dengan terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan.


"Kita bersyukur bahwa Kecamatan VII Koto cepat tanggap terhadap  program ini, semoga dapat menjadi agen perubahan yang inspiratif dan berkontribusi aktif dalam mempercepat kemajuan nagari. Hal demikian, untuk mengakselerasikan Padang Pariaman menjadi daerah ramah perempuan dan peduli anak" pungkasnya.


Camat VII Koto Sungai Sariak Nini Arlin melaporkan, Kecamatan  VII Koto sudah menyiapkan angaran untuk pelatihan terhadap perempuan dan anak.


Ia berharap, 12 Nagari di Kecamatan VII Koto bisa memberikan ruang nyaman bagi perempuan dan anak-anak untuk bertumbuh dan berkarya, sehingga terciptanya program keluarga bahagia.


"Insya' Allah, Juli mendatang semua Nagari telah memiliki Forum Perlindungan Perempuan Anak (FPPA) serta Satgas PPA. Sehingga tidak ada lagi yang terabaikan, dan tercipta keluarga sejahtera yang diinginkan serta mampu meningkatkan perekomonian di Nagari," ungkapnya.


Ditandai dengan pemukulan gong, Kecamatan VII Koto resmi dilaunching sebagai Kecamatan RPPA, dan dilanjutkan dengan penandantanganan "Piagam Komitmen" 12 Nagari se-Kecamatan VII Koto Sungai Sariak.


Turut hadir Forkopimca, Kepala KUA VII Koto, Wali Nagari Se Kecamatan VII Koto, Ketua Forum Nagari Sungai Sariak,  Forum Anak Kecamatan VII Koto, Ninik Mamak dan Tokoh masyarakat setempat.(r/saco).