Pramugari maskapai Ryanair dikecam karena menyebut Kota Israel berada di Palestina |
London - Seorang pramugarimaskapai Irlandia, Ryanair, dikecam warga Israel karena menyebut "Kota Israel berada di Palestina" dalam penerbangan menuju Tel Aviv. Maskapai low cost carrier itu meminta maaf atas pernyataan pegawainya. Dipastikan tak ada motif politik di balik pengumuman tersebut.
CEO Ryaniar Eddie Wilson mengeluarkan permintaan maaf dengan menyebutnya sebagai kesalahan yang tidak disengaja, sebagaimana dikutip iNews.id.
Wilson juga mengatakan kepada Simon Wiesenthal Center, kelompok HAM Yahudi, dia telah mengirim surat kepada duta besar Israel di Irlandia yang menyebut Israel adalah mitra penting bagi perusahaannya.
“Kami berencana untuk berinvestasi di Israel guna meningkatkan lalu lintas dan konektivitas, baik untuk orang Israel yang bepergian ke Eropa maupun untuk membawa pariwisata yang sangat dibutuhkan masuk Israel,” ujarnya, dikutip dari Arab News.
Dia menambahkan, polisi terpaksa dipanggil ke bandara untuk menindak penumpang yang berperilaku kasar terhadap pramugari.
"100 persen puas bahwa ini adalah kesalahan yang tidak disengaja, tanpa nada atau niat politik," katanya.
Pengumuman dalam bahasa Inggris dan Italia itu disampaikan sang pramugari saat pesawat mulai turun pada 10 Juni lalu. Pesawat terbang dari Bologna, Italia. Beberapa penumpang meluapkan kemarahan, meski pramugari sudah meminta maaf.
Peristiwa itu menjadi pemberitaan hangat media Israel melaporkan, termasuk mengutip beberapa tokoh Yahudi yang menyerukan boikot terhadap Ryanair.
Selain itu para netizen Israel berspekulasi penggunaan nama Palestina oleh pramugari adalah upaya untuk menggantikan Israel atau bertujuan menghapus negara Yahudi.(*)