Sebuah jet tempur Dassault Mirage 2000-5 milik Angkatan Udara Qatar lepas landas di Teluk Souda, Yunani, sebagai bagian dari misi Joint Task Force Odyssey Dawn pada 25 Maret 2011. |
Doha – Qatar akan memasok Indonesia dengan 12 jet tempur Mirage 2000-5. Semua pesawat itu bakal dinonaktifkan Doha pada akhir 2023.
Portal online kedirgantaraan internasional, AeroTime, pada Rabu (14/6/2023) melaporkan, rencana pengalihan selusin pesawat tempur itu melibatkan sejumlah pihak. Kontraknya kini sedang dinegosiasikan antara Kementerian Pertahanan RI, Kementerian Pertahanan Qatar, serta perusahaan pertahanan DCI—yang lebih dari 50 persen sahamnya dipegang Negara Prancis, sebagaimana dikutip iNews.id.
Pihak perusahaan akan menyediakan program pelatihan untuk peralatan militer Prancis yang diekspor ke luar negeri.
Mirage 2000-5 adalah varian tertinggi dari pesawat tempur yang diproduksi oleh perusahaan Perancis, Dassault Aviation. Pesawat itu diakuisisi oleh Qatar pada akhir 1990-an.
Indonesia berencana menggunakan Mirage sebagai solusi sementara sambil menunggu enam jet tempur Rafale yang dipesan dari Dassault Aviation pada Februari 2022.
Surat kabar Prancis, La Tribune melaporkan, Indonesia telah mendapatkan pendanaan untuk 18 jet Rafale lainnya. Indonesia berencana untuk secara bertahap meningkatkan jumlahnya menjadi 42 unit untuk memodernisasi alutsista TNI Angkatan Udara.
Menurut laporan tersebut, jet tempur Rafale dilaporkan akan menggantikan pesawat tempur Su-27SKM dan Su-30 yang diimpor dari Rusia. (*)