. |
Adapun yang menjadi narasumber pada webinar ini yakni Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A, mengenai “Government roles in higher education in accelerating the tourism industry post covid-19”, pembicara kedua Kyaw Min Thin (joint general secretary of Myanmar Tourism Federation, Republic of Union of Myanmar) mengenai “Sustainable Tourism Synthesis and a way forward, permbicara ketiga Assoc. Prof. Dr. Dexanourath Seneduangdeth (vice president of the national University of Laos) “Sustainable tourism research” pembicara keempat, Chongrak Wachinrat, Ph.D (President of The University of Kasetsart, Thailand)”Sustainable tourism research” dan pembicara kelima Nguyen Quoc Ky (Chairman & CEO of Vietravel Corporation, Vietnam) “Sustainable tourism research. Webinar #3 Sustainable Tourism diikuti oleh 1700 peserta webinar yang mengikuti secara live.
Dilansir dari laman resminya https://ahec2023.org/ AHEC merupakan konferensi internasional sebagai wadah pertukaran para rektor, dosen serta perwakilan pemerintah dan industry dari negara-negara ASEAN untuk membahas langkah-langkah strategis kolaboratif terkait peran perguruan tinggi antar ASEAN. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam paparannya menjelaskan sektor strategis peran fundamental dalam peningkatan kualitas Pendidikan pariwisata yang dapat mendorong pendapat negara.
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka membawa perubahan yang signifikan bagi perkembangan Pendidikan di Indonesia. Mahasiswa perguruan tinggi memiliki kekuasaan untuk dapat mengambil beberapa program seperti magang, pertukaran mahasiswa sesama perguruan tinggi serta industri. “Pembelajaran multidisiplin juga menjadi hal yang ditekankan dalam program MBKM, mahasiswa jurusan Pariwisata bisa mengambil studi independen di perusahaan teknologi, sehingga begitu lulus mahasiswa dapat mengembangkan layanan pariwisata sejalan dengan perkembangan teknologi,” jelas Nadiem
Para pembicara dalam webinar memaparkan betapa pentingnya sinergitas perguruan tinggi serta pemerintah untuk membangun keberlanjutan parwisata di kawasan ASEAN. Kyaw Min Thin, Assoc. Prof. Dr. Dexanourath Seneduangdeth, Chongrak Wachinrat, Ph.D (President of The University of Kasetsart, Thailand),dan Nguyen Quoc Ky menekankan beberapa hal penting serta peran perguruan tinggi dalam menjaga keberlangsungan pariwisata.
Para mahasiswa harus banyak mengikuti program-program magang, pertukaran mahasiswa, Training, workshop dan summer camp . “Pada National University of Laos, untuk menjaga keberlanjutan pariwisata, kami mengintegrasikan konsep keberlanjutan ke dalam kurikulum kami untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi perlindungan lingkungan, dan tanggung jawab sosial,” ujar Nguyen Quoc Ky
Sementara itu, dengan memasukkan beragam mata pelajaran dalam kurikulum seperti ilmu lingkungan antropologi budaya, pengembangan masyarakat dan praktik bisnis berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk memberikan mahasiswa pemahaman holistik tentang interaksi yang kompleks antara pariwisata, masyarakat, bisnis dan lingkungan dan memberikan wawasan tentang praktik serta bekerjasama dengan pemerintah.
Webinar #3 ini berlangsung begitu hangat dengan mengangkat topik yang begitu krusial mengenai pariwisata. Webinar ini juga merupakan Kerjasama UNP dengan Unpad. Webinar ini dipandu oleh moderator Evelynd, S.I.Kom., M.Comn&M. (Dosen Ilmu Komunikasi FIS UNP), pembawa acara Vischa Mansyera Pratama, M.Pd. (Dosen Departemen Pariwisata) serta penganggung jawab webinar Prof. Yohandri, M.Si., Ph.D (Ketua LPPM). Selain itu didukung oleh TIM IT, Geovanne Farell, S.P.d.,M.Pd.T. (Departemen Teknik Elektronika), Bayu Ramadhani Fajri, S. St., M. Ds (Departemen Teknik Elektronika), dan Irving Nazmi, S.Kom. (LDTI UNP).(*)