![]() |
Muji Sirwanto, M.Pd |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Upaya menambah rombongan belajar (rombel) tamatan SLTP yang belum tertampung pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di Kota Panjang disetujui Gubernur Sumatea Barat.
Sebelumnya Walikota Fadly Amran bersama Ketua DPRD Mardiansyah serta Plt. Kadis Pendidikan menemui gubernur untuk penambahan rombel tersebut.
Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Muji Sirwanto, M.Pd, Rabu (26/7) mengatakan,
Allhamdulillah, Senin lalu telah ada pertemuan Sekdako, Sonny Budaya Putra bersama Kacabdin Pendidikan Wilayah I Sumbar, Willia Zuerni, S.Pd, M.Si didampingi Kepala SMAN 1 dan Kepala SMAN 2 di ruangan Sekda.
Dikatakan terkait usulan Pemko Padang Panjang yang disampaikan walikota dan Ketua DPRD ke Gubernur sudah disetujui.
Dijelaskannya, Pemprov Sumbar menambah satu rombel di SMAN 2 dengan kapasitas 36 orang. Kemudian pemenuhan kuota di SMAN 1 sebanyak 18 orang, dan SMAN 2 sebanyak 16 orang.
"Jadi total ada kuota 70 orang untuk menampung siswa yang belum mendapatkan sekolah di SMA negeri. Untuk lokal, sementara kita siapkan ruangan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sampai nanti bisa dibangun ruangan kelas baru di SMAN 2. Saat ini kita sedang menyiapkan tempat, serta meja kursinya," jelas Muji.
Sementara itu Wako Fadly meminta agar proses penambahan rombel ini bisa diselesaikan. Paling lambat Senin depan anak-anak sudah bisa belajar seperti teman-temannya yang lain.
Ketua DPRD Mardiansyah menyatakan bersyukur disetujuinya usulan penambahan rombel tersebut.
"Ini baru jangka pendek. DPRD bersama pemko harus memikirkan untuk jangka panjangnya. Agar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini di tahun-tahun berikutnya. Contoh pembangunan lokal baru untuk SMAN 1 dan SMAN 2 atau penambahan SMA baru yang dititikberatkan ke daerah empat jurai Gunung," sebutnya.
Tentang pembagian zonasi yang proporsional dan melibatkan Disdikbud Kota Padang Panjang dalam menentukan zonasi tersebut. Juga memperhatikan persentase kuota untuk anak-anak Padang Panjang.
"Artinya perjuangan ini belum selesai tanpa ada solusi konkret tersebut," katanya. (syam)