Suasana rapat Inflasi secara virtual di ruang rapat Bupati Agam
Lubuk Basung, fajarsumbar. com – Untuk memonitor pengendalian inflasi Bupati Agam diwakili Asisten II Setda Agam Ir. Jetson, MT ikuti rapat inflasi mingguan secara virtual dari ruang rapat Bupati Agam, Selasa (4/7).
Mentri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat rapat tersebut mengatakan, kegiatan yang secara reguler dilaksanakan untuk memonitor pengendalian inflasi.
” Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia yang 6 kuartal berturut-turut berada diatas 5 persen lebih,”ujarnya.
Tito menyampaikan Presiden Joko Widodo meminta seluruh stakholder fokus pada potensi-potensi krisis dan menjaga agar pendapatan sesuai dengan target baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Kita memastikan perekonomian harus terus tumbuh positif pada 6 bulan terakhir di tahun 2023 ini,”katanya.
Tito menyampaikan, inflasi dari tahun ketahun menurun dari 4,00% keangka 3,52%. Namun dari bulan kebulan dari bulan Mei, 0.09% naik menjadi 0.14% dibulan Juni.
“Ini menunjukkkan bahwa inflasi relatif terkendali. Namun di tingkat daerah data ini bersifat relatif ada yang diatas atau yang dibawah data itu,”ujarnya.
Sementara Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Dr Pudji Ismartini, mengatakan data tersebut telah dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tanggal 3 Juli untuk kondisi Juni 2023.
“Pertumbuhan inflasi pada bulan Mei 0.09% dan Juni 0.14%, ini meningkat, tapi jika dilihat pada bulan yang sama nilainya jauh lebih rendah dibanding tahun 2022 yaitu, dibulan Mei, 0.40% dan Juni 0.61% , “ujarnya.
Penyumbang inflasi terbesar pada Juni 2023 adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar, 0.39% dengan andil 0.10%.
“Komoditas penyumbang terbesar secara month to month ini diantaranya, daging ayam ras, tarif angkutan udara, telur ayam ras, kontrak rumah dan bawang putih,”sebutnya.
Sementara, penyumbang terbesar tahunnya yakni, transportasi sebesar, 10.18% dengan andil 1.23% terhadap inflasi umum.
Selaras dengan hal tersebut, i Asisten II Agam Sekab Agam, Jetson mengimbau OPD terkait agar melakukan pendataan ke pasar- pasar yang ada di Kabupaten Agam.
“Meskipun angka inflasi secara global telah diperoleh, namun peninjauan dan monitoring harus tetap kita lakukan. Seperti yang dikatakan Mendagri, angka inflasi untuk setiap daerah bersifat relatif,”ujarnya.
Bupati Agam juga minta dinas terkait bekerjasama dengan pihak kecamatan dalam memonitoring dan melakukan pendataan.
“Agar kita bisa memperluas perolehan data maka kita harus memberdayakan seluruh perangkat yang ada termasuk Kecamatan dan nagari untuk mendapatkan data tentang harga barang pada pasar-pasar di seluruh Kabupaten Agam,”katanya.(yanto)