![]() |
Serangan KKB di Niger tewaskan 17 tentara |
Niamey - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah melancarkan serangan terhadap pasukan militer Niger di dekat perbatasan dengan Burkina Faso. Serangan ini telah menimbulkan korban jiwa, dengan 17 tentara tewas dalam insiden tersebut. Menurut laporan yang diterbitkan oleh Reuters pada hari Kamis (17/8/2023), pasukan militer Niger berhasil memukul mundur serangan yang dilancarkan oleh sekitar 100 anggota KKB. Namun, belum ada informasi pasti mengenai jumlah korban yang diakibatkan oleh serangan tersebut dari pihak KKB.
Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Junta Militer Niger, disebutkan bahwa tindakan cepat dari prajurit serta respons udara-darat yang efisien di lokasi pertempuran telah memungkinkan pasukan militer untuk mengatasi musuh dengan baik. Pasukan keamanan menjalankan tindakan tegas untuk menanggapi ancaman tersebut.
Niger sendiri belum lama ini mengalami situasi politik yang bergejolak setelah terjadinya kudeta pada tanggal 26 Juli. Presiden Mohamed Bazoum ditangkap dan akan diadili karena dianggap gagal mengatasi masalah pemberontakan dan kekerasan bersenjata yang terjadi di negara ini.
Jenderal Abdourahmane Tiani, pemimpin dari Junta Militer yang saat ini mengendalikan kekuasaan, menolak untuk mengembalikan Presiden Bazoum ke jabatannya. Tiani berpendapat bahwa pengambilalihan kekuasaan adalah langkah yang diperlukan untuk meredam gelombang pemberontakan yang terjadi di negeri ini. Niger, salah satu negara di Afrika Barat, telah lama berjuang melawan pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok yang memiliki afiliasi dengan Al Qaeda.
Konflik ini telah menyebabkan hilangnya ribuan nyawa, mendorong jutaan orang untuk mengungsi dari rumah mereka, dan mengakibatkan krisis kemanusiaan termasuk kelangkaan pasokan makanan. Sementara itu, Amerika Serikat telah mengumumkan rencana untuk mengirimkan duta besar baru ke Niger guna memantau situasi politik dan keamanan di negeri tersebut melalui kantor perwakilannya di Niamey. Upaya ini mencerminkan kekhawatiran internasional atas perkembangan terkini di Niger.(dj)