![]() |
Densus 88. |
Jakarta - Sebuah guncangan melintas di langit Bekasi, Jawa Barat, saat Densus 88 Antiteror Polri melancarkan aksinya, Senin (14/8). Mereka berhasil menangkap seorang karyawan BUMN yang dianggap sebagai tokoh utama dalam jaringan teroris ISIS. Inisialnya adalah DE (28), dan ia mengemban peran gelap dengan penuh rahasia.
Seperti dalam adegan film thriller yang menegangkan, namun kenyataan ini sungguh kelam. Melalui Kombes Aswin Siregar, Juru Bicara Densus 88, kabar mengenai DE pun terungkap sebagai potret kelam dalam puzzle terorisme modern. DE, bukan sekadar karyawan BUMN, melainkan pengikut setia ISIS yang berperang di medan maya.
"Inisial DE, seorang laki-laki, seorang karyawan BUMN," ungkap Aswin dengan nada serius, seolah memberikan petunjuk ke dalam dunia misterius yang tersembunyi.
Namun, balik rutinitasnya, DE adalah agen penyebarkan ideologi beracun di dunia maya. Aswin melukiskan betapa ahli DE dalam merangkai propaganda di media sosial. Melalui Facebook, DE memainkan peran penting dalam menggalang semangat jihad, meracik kata-kata dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia yang menggetarkan.
Tidak cukup dengan itu, DE juga terlibat dalam kepemilikan senjata api rakitan dan dukungan terhadap pengumpulan dana untuk aksi teror. Ia memperlihatkan sisi gelap yang bertentangan dengan citra harian sebagai karyawan.
Kemuncaknya, DE mengemban peran penting dalam media Telegram. Sebuah akun misterius yang mengulas aksi teror global dalam bahasa Indonesia. Sebuah Arsip Film Dokumenter dan Breaking News yang mengungkap kegelapan dengan terangnya.
Langkah berani ini adalah bagian dari upaya pihak berwenang untuk mengamankan dan membuka tabir jaringan terorisme. Tindakan ini membuktikan bahwa bahaya tidak hanya hadir dalam bentuk ketakutan fisik, namun juga dalam wujud yang lebih halus dan tersembunyi di balik layar maya.(ab)