![]() |
ilustrasi |
Jakarta - Di tengah meningkatnya polusi udara di luar ruangan, banyak individu memilih untuk mengurangi aktivitas di luar. Namun, kenyataannya, polusi udara dapat tetap berdampak di dalam ruangan. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa menjaga kualitas udara di dalam ruangan agar tetap sehat di tengah gempuran polusi?
Polusi udara dapat muncul baik di dalam maupun di luar ruangan. Di luar, polutan dapat berupa asap kendaraan dan partikel debu. Sedangkan di dalam ruangan, polutan bisa berasal dari asap rokok, partikel debu, mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, serta bahan-bahan kimia dari cat dinding atau cairan pembersih.
Hindari Merokok di Dalam Ruangan
Agus Dwi Susanto, seorang dokter spesialis paru dan ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), menyarankan untuk tidak menambah tingkat polusi dalam ruangan dengan tidak merokok. Selain itu, perlu menghindari penggunaan sumber api dalam ruangan, seperti lilin atau perapian.
Tambahkan Tanaman Hias
Selain memberikan sentuhan estetika pada ruangan, tanaman hias juga bisa berfungsi sebagai penyaring udara. Agus mengungkapkan bahwa penggunaan tanaman dalam ruangan yang memiliki kemampuan sebagai purifier udara sangat dianjurkan untuk menjaga kualitas udara di dalam ruangan tetap optimal. Beberapa pilihan tanaman yang cocok termasuk tanaman laba-laba, aglaonema atau Chinese evergreen, palem bambu, lidah buaya, lidah mertua, dan peace lily.
Gunakan Air Purifier
Salah satu solusi efektif dalam menjaga kualitas udara di dalam ruangan adalah dengan menggunakan air purifier. Teknologi air purifier dapat membantu menyaring udara di dalam ruangan. Berbeda dengan air conditioner, air purifier mampu menghasilkan udara yang lebih bersih. Biasanya, air purifier dilengkapi dengan indikator kualitas udara yang sederhana. Penggunaan yang rajin akan memperlihatkan peningkatan kualitas udara.
Perhatikan Ventilasi Dalam Ruangan
Mengingat kondisi udara di luar yang serba tidak baik, ahli pulmonologi Erlang Samoedro tidak menyarankan penggunaan ventilasi luar ruangan (outdoor). Meskipun biasanya jendela dan ventilasi dibuka untuk mengatur sirkulasi udara dalam ruangan dan memasukkan udara segar, pada saat ini, pendekatan ini mungkin kurang tepat.
"Jadikan sirkulasi udara dalam ruangan sebagai fokus, dengan ventilasi indoor yang tidak melibatkan udara luar. Mode AC adalah opsi yang disarankan untuk sirkulasi dalam ruangan," jelas Erlang dalam pesan singkatnya pada Jumat (11/8).
Demikianlah sejumlah tips untuk menjaga kualitas udara di dalam ruangan agar tetap bersih dan sehat di tengah ancaman polusi yang meningkat.(des)