![]() |
Perang antara Ukraina dan Rusia sudah berlangsung selama 18 bulan |
Kiev - Serangkaian serangan dari pihak Ukraina sejak Februari 2022 telah menelan korban berat bagi pasukan Rusia, dengan lebih dari 120.000 tentara tewas dalam konflik tersebut. Selain itu, sekitar 170.000 personel militer juga mengalami luka serius hingga ringan. Perang yang melibatkan Rusia dan Ukraina telah melanda selama 18 bulan penuh. Menyikapi situasi ini, pihak Ukraina telah meluncurkan serangan menggunakan drone tempur untuk menargetkan Moskow.
Namun, Rusia tidak tinggal diam dan mengambil langkah tegas dengan memobilisasi rudal-rudal hipersonik mematikan. Di samping korban militer, dampak perang ini juga sangat berat pada warga sipil Ukraina, di mana lebih dari 70.000 nyawa telah melayang akibat serangan dari pihak Rusia. Laporan yang dilansir oleh New York Post pada Sabtu (19/8/2023) menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa ini melampaui tragedi perang Vietnam pada tahun 1970-an yang menyebabkan 58.000 jiwa meninggal.
Sayangnya, angka korban masih terus berpotensi bertambah mengingat baik Ukraina maupun Rusia sering kali tidak mengungkapkan jumlah sebenarnya. Dalam perbandingan jumlah pasukan, pasukan Rusia memiliki keunggulan tiga kali lipat lebih banyak daripada pasukan Ukraina yang beroperasi di medan perang. Hal ini disebabkan oleh perbedaan ukuran tentara Rusia yang hampir tiga kali lebih besar daripada pasukan Ukraina.
Namun, Ukraina tidak sendirian dalam perjuangannya, karena mendapatkan dukungan dari negara-negara Barat dan Amerika Serikat yang telah menyuplai persenjataan canggih. Bahkan, kabar terbaru menyebutkan bahwa jet tempur F-16 akan segera dikirimkan ke Ukraina dalam waktu dekat. Selain itu, pilot militer Ukraina akan menjalani pelatihan khusus untuk mengoperasikan peralatan tersebut dengan efektif. (des)